Find Us On Social Media :

Akankah Paylater Mendominasi Lanskap Digital Payment di Indonesia?

By Rafki Fachrizal, Kamis, 17 Februari 2022 | 19:15 WIB

Ilustrasi Fitur Paylater

Pertama, kesenjangan akses kredit di Indonesia yang masih tinggi versus percepatan adopsi digital. Menurut data Bank Indonesia, jumlah kartu kredit di Indonesia mencapai 16,5 juta pada September 2021, atau mengalami penurunan 6% dari jumlah tertinggi 17,5 juta di bulan Februari 2019.

Secara keseluruhan, penetrasi kartu kredit di Indonesia hanya mencapai 6% dari total populasinya.

Hal ini membawa peluang komersial tinggi bagi digital payment termasuk paylater, terlebih dengan percepatan adopsi digital yang terus meningkat signifikan karena pandemi.

Bahkan, kartu kredit merupakan metode pembayaran yang paling sedikit diminati oleh konsumen saat bertransaksi di e-commerce, yaitu kurang dari 5%.

Kedua, paylater juga dirancang untuk memberi nilai tambah bagi merchant. Sejak awal kehadirannya, paylater dirancang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dari sisi konsumen, namun juga memberikan nilai tambah para merchant dari sisi transaksi dan jangkauan pasar.

Melalui integrasi dengan paylater, para merchant Kredivo baik online maupun offline, mampu mengalami peningkatan transaksi, dengan setidaknya mendorong 3% hingga 4% dari GMV merchant e-commerce teratas.

Selain itu, dari sisi Cart Conversion Rate atau persentase pembelian berdasarkan jumlah barang yang disimpan oleh pelanggan di keranjang belanja, memungkinkan merchant yang telah melakukan integrasi dengan paylater memiliki Cart Conversion Rate 50% lebih tinggi selama checkout.

Ketiga, lengalaman seamless bagi konsumen. Kemampuan teknologi paylater memungkinkan konsumen mendapat persetujuan secara instan, sehingga konsumen akan lebih nyaman dan bertransaksi 2-3x lebih sering. Inovasi teknologi industri ini mampu menghadirkan sistem skor kredit secara cepat dan kemampuan manajemen risiko yang terjamin.

Bahkan, Kredivo telah memiliki matriks risiko setara dengan bank, dengan tetap menerapkan prinsip responsible lending bagi konsumen, yaitu memberikan kredit sesuai kebutuhan konsumen tersebut.

Selain itu, dengan bunga sekitar 2.6% per bulan untuk cicilan 6 hingga 12 bulan, Kredivo saat ini sudah memiliki hampir 5 juta pengguna aktif di Indonesia yang tumbuh hampir 2 kali lipat dalam 10 bulan terakhir, dengan rata-rata pengguna bertransaksi 25 kali menggunakan Kredivo setiap tahunnya, hal ini menunjukkan bagaimana Kredivo memiliki engagement rate yang tinggi untuk yang penggunanya.

“Berkaca pada pertumbuhan industri paylater yang begitu pesat dalam 3 tahun belakangan dan makin diminati oleh masyarakat Indonesia, kami optimis industri paylater Indonesia akan memainkan peranan yang makin besar dalam lanskap digital payment di Asia Tenggara,” tutur Lily.

“Di Indonesia, ke depannya Kredivo juga akan meningkatkan layanan di kota-kota tier 3, memperluas target konsumen ke sektor produktif, seperti UMKM, hingga penetrasi ke ranah offline, seperti kerjasama terakhir yang dilakukan Kredivo bersama Mitra Adiperkasa dan peluncuran Flexi Card,” tambah Lily.

Baca Juga: Grup Modalku Berhasil Raih Pendanaan Seri C+ Senilai Rp2,06 Triliun