“Tapi apakah sudah cukup atau sempurna? Tentu saya bilang belum. Kami juga berkembang, tantangannya pasti semakin banyak di sisi keamanan siber, sehingga kami terus berbenah dalam aspek sekuriti ini,” lanjut Kevin.
Dorong Literasi Keuangan
Dikatakan oleh Kevin Kane, perjalanan karirnya selama hampir satu dekade “penuh berkah”. Berbagai peluang yang ia peroleh di masa awal karirnya ternyata memberikan fondasi bagi Kevin saat dunia bergerak ke arah digital.
Di awal karirnya, pria berdarah Kalimantan dan Jawa ini sempat bergabung dengan sebuah startup yang memberinya eksposur awal terhadap bisnis digital. “Sebelumnya saya bergabung di startup yang mana dulu Co-foundernya adalah eks Rocket Internet, yang bisa dibilang early mover-nya startup lah,” cerita Kevin.
Peluang lain yang sempat ia peroleh adalah berada dalam tim yang membangun produk Tunaiku. “Saya ambil kesempatan dan berkah itu untuk langsung hands-on produk Tunaiku di tahap awal,” ujar pria yang hobi nonton ini. Seperti dijelaskan sebelumnya, Tunaiku kini menjadi produk andalan Amar Bank, yang sudah menyalurkan pinjaman sebesar lebih dari Rp6,6 Triliun kepada masyarakat.
Masuk di Amar Bank, Kevin tidak hanya mengembangkan produk digital. Ia juga memperoleh tugas untuk mentransformasi bank secara end-to-end. “Dari perjalanan yang awalnya join as a part of founding member yang bertanggung jawab atas teknologinya saja, saya diberi kesempatan untuk memimpin tim juga, men-deliver big project untuk bank transformation, sampai akhirnya saya diberi kesempatan untuk menjadi CTO Amar Bank hingga saat ini,” ungkap Kevin.
Dalam kesehariannya sebagai seorang CTO bank digital, Kevin menghadapi tantangan yang tak jauh berbeda dengan yang dihadapi para CTO di lingkungan perbankan pada umumnya. Namun tantangan terbesar Kevin saat ini adalah memahami kemauan dan kebutuhan pelanggan.
“Saya percaya bahwa percuma kita punya teknologi yang paling advanced, sistem paling bagus, atau framework paling up-to-date tapi produk yang kita berikan bukan yang customer butuhkan. Akhirnya customer tidak akan pakai (produk itu). Contoh, kita buat arsitektur yang autoscale tapi kalau nggak ada customer buat apa?” ujar Kevin tanpa bermaksud mengabaikan kemajuan teknologi.
Oleh karena itu, ia senantiasa mengingatkan tim untuk selalu mencari tahu apa kebutuhan pelanggan. Dan menurutnya, rasa empati pada pengguna dan pelanggan bisa ditumbuhkan dengan rajin berinteraksi, berkomunikasi, dan bertemu dengan pelanggan. Tim teknologi pun termasuk yang harus sering bertemu pelanggan.
Mengenai mimpi besar yang ingin ia wujudkan, Kevin berujar singkat, “Bagaimana produk Tunaiku maupun Senyumku bisa diterima oleh lebih banyak masyarakat.”
Ia memaparkan, dulu, Amar Bank menyalurkan dana hingga Rp5 miliar dalam waktu 2 sampai 3 bulan. “Sekarang per bulan bisa mencapai ratusan miliar. Apakah (jumlah) itu sudah besar? Saya bilang belum. Buktinya masih banyak nasabah yang bisa kami atau player lain layani,” ujarnya.
Semakin besar basis nasabah Tunaiku dan Senyumku, diyakini Kevin Kane, juga akan berkontribusi terhadap peningkatan literasi keuangan masyarakat secara umum, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup mereka.