Find Us On Social Media :

Berapa Banyak Jumlah Perangkat Seluler di Indonesia Tahun Ini?

By Rizal, Selasa, 22 Februari 2022 | 13:30 WIB

Ilustasi Pengguna Smartphone

Perusahaan riset DataReportal mengungkapkan jumlah perangkat seluler yang terkoneksi di Indonesia mencapai 370,1 juta pada Januari 2022, meningkat 13 juta atau 3,6 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Data dari GSMA Intelligence menunjukkan ada 370,1 juta koneksi seluler di Indonesia pada awal 2022," kata Simon Kemp selaku penulis laporan DataReportal, dikutip dari laman resminya.

Sayangnya tidak dijelaskan jenis perangkat seluler karena bisa berupa smartphone ataupun tablet. Angka 370,1 juta ini jauh lebih banyak dari total jumlah penduduk di 

Indonesia karena penduduk di Indonesia kini mencapai 277,7 juta hingga Januari 2022. Artinya, data dari GSMA Intelligence itu menunjukkan kalau perangkat seluler di Indonesia setara dengan 133,3 persen dari total populasi pada Januari 2022.

Kemp mengungkapkan jumlah perangkat seluler di dunia biasanya lebih tinggi ketimbang total keseluruhan populasi karena satu orang bisa saja menggunakan dua perangkat untuk pemakaian pribadi ataupun khusus kerja.

"Jadi bukan hal yang aneh jika jumlah perangkat seluler lebih banyak dari total angka populasi," katanya.

Sebelumnya DataReportal juga merinci bahwa jumlah pengguna internet Indonesia 2022 sudah mencapai 204,7 juta orang. Tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 73,7 persen dari total populasi pada awal tahun 2022.

Terus Melonjak

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkapkan jumlah pengguna Internet di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya karena adanya keberhasilan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

"Seperti Palapa Ring, dan upaya peningkatan literasi digital masyarakat yang sekarang ini sedang kita galakkan," ungkap Johnny G. Plate dalam keterangan resminya Senin (30/8/2021).

Dengan semakin bertambahnya pengguna internet dan juga pengguna media sosial di Indonesia merupakan sebuah peluang pengembangan komunikasi publik berbasis internet.

"Pemanfaatan berbagai platform media sosial dalam penyelenggaraan komunikasi publik nasional. Di mana publik ada, di situ kita hadir membangun interaksi untuk menyampaikan informasi sekaligus menyerap aspirasi," kata dia.