YouTube meluncurkan fitur terbaru Live Ring yang menandakan kalau channel sedang melakukan siaran langsung atau live streaming. Hal itu memudahkan pengguna mengetahui para kreator yang sedang live streaming.
"Kami fokus untuk mempermudah pengguna dalam menemukan live streaming di YouTube. Jadi kami meluncurkan fitur Live Rings untuk perangkat ponsel," kata Chief Product Officer YouTube, Neal Mohan, dikutip dari The Verge.
Fitur Live Ring tampil dalam bentuk cincin berisi kata 'Live' yang melingkari foto profil channel. Jika diklik, pengguna langsung masuk ke live streaming tersebut. Sepintas, Fitur itu mirip seperti yang ada di TikTok dan Instagram.
Sebagai perbandingan, Live Ring di TikTok tampil dengan efek kedip jika mereka sedang melakukan live streaming. Sedangkan, Live Ring di Instagram tampil dengan warna-warni yang muncul di foto profil. Live Ring Instagram bisa ditemukan di kolom atas feed, berdampingan dengan konten Stories.
Sebelumnya, YouTube juga memperkenalkan YouTube Shorts, sebuah fitur berupa video pendek yang tampil dengan format vertikal.
Kalahkan Netflix
Saat ini YouTube menjadi pilihan utama pengguna saat mencari video atau streaming di Internet. Tak heran, pendapatan YouTube sukses mengalahkan Netflix pada kuartal-IV 2021.
Pada kuartal tersebut, pendapatan YouTube dari iklan dan belum termasuk pendapatan dari layanan berlangganan premium melampaui pendapatan Netflix untuk periode yang sama.
Menurut laporan keuangan induk usaha Google, Alphabet, YouTube tercatat membukukan pendapatan sebesar 8,63 miliar dollar AS (sekitar 122,2 triliun) dari bisnis iklan pada kuartal IV-2021 yang berakhir 31 Desember 2021.
Pendapatan iklan YouTube tersebut meningkat 25,4 persen dari tahun ke tahun. Sebagai perbandingan, pendapatan Netflix hanya mencapai 7,71 miliar dollar AS (sekitar Rp 109,2 triliun) pada kuartal IV-2021 seperti dikutip Variety
Total pendapatan YouTube dalam setahun dari iklan saja juga sudah semakin mengejar total pendapatan Netflix pada 2021. YouTube dilaporkan mengumpulkan pendapatan mencapai 28,8 miliar dollar AS (kira-kira Rp 407,8 triliun) dari bisnis iklannya pada tahun lalu.
Pendapatan itu belum mencakup layanan berlangganan premium seharga 12 dollar AS, yang diklaim sudah memiliki 50 juta pengguna.