DANA beberapa waktu lalu di Jakarta melalui gelaran "DANA Tech Talk 2022" menegaskan bahwa prinsip utama dalam membuat dan mengembangkan platformnya adalah kepercayaan atau dapat dipercaya. Sebagai dompet digital yang menempatkan konsumen sebagai yang paling penting dalam berinovasi, DANA mengeklaim menghadirkan berbagai inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan (siber) pengguna. Pasalnya, DANA meyakini kepercayaan pengguna diperoleh melalui keamanan yang mumpuni.
DANA pun menambahkan aneka inovasi yang dihadirkannya tidak sekadar sehubungan teknologi keamanan yang lebih baik maupun sertifikasi keamanan terhadap platformnya, melainkan juga edukasi keamanan terhadap pengguna. Mengutip Kementerian Komunikasi dan Informatika, DANA menyebutkan dari empat pilar literasi digital nasional, digital safety alias keselamatan/keamanan digital adalah yang terendah dengan skor 3,10 alias sedikit di atas sedang. Apalagi, seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini, kebocoran data umumnya disebabkan oleh kesalahan manusia.
"Di DANA kita itu punya inovasi-inovasi ya, yang menempatkan consumer atau user itu sebagai center-nya," ujar Norman Sasono (Chief Technology Officer DANA). "Saat kita membangun product atau features, trust adalah principal utama yang kita kedepankan," sebutnya lagi sembari menambahkan inovasi-inovasi yang dilakukan adalah untuk mendapatkan kepercayaan alias trust yang dimaksud.
Inovasi-inovasi DANA sehubungan teknologi keamanan tentu juga tidak terlepas dari banyaknya pengguna dan transaksi yang terjadi setiap harinya. Seperti yang InfoKomputer beritakan di sini, DANA sekarang mengeklaim memiliki pengguna sebanyak 100 juta. Selain itu, DANA juga mengeklaim jumlah transaksi sebanyak 7 juta setiap harinya. Tanpa menggunakan teknologi keamanan yang mumpuni tentu sulit untuk menghadirkan keamanan pada platform dengan pengguna dan transaksi sejumlah itu.
Salah satu dari inovasi yang disorot oleh DANA pada acara bertajuk "Enabling Digital Financial Trust with Advanced Security Technology" itu adalah mengenai manajemen risiko, utamanya mengenai fraud alias penipuan. Selain itu DANA juga memaparkan perihal strategi keamanan yang ditempuhnya.
"Jadi 7 juta transaksi ini, mungkin kita bisa bayangkan, kalau kita break down by menit by menit gitu, per menit kita bisa ada 2000-an transaksi gitu. Jadi, kalau secara risiko itu besar ya. Kenapa besar? Kebayang aja kalau misalkan di sistemnya DANA ada issue selama satu jam gitu, berapa banyak transaksi yang ke-impact; ada puluhan ribu, puluhan ribu users ke-impact," sebut Fath Ade Surya (VP Risk Management DANA) ketika menjelaskan pentingnya manajemen risiko di platform seperti DANA.
DANA menyebutkan bahwa manajemen risiko di DANA antara lain menggunakan yang disebut Risk Engine. DANA mengeklaim Risk Engine-nya yang merupakan sistem pendeteski fraud memiliki kemampuan untuk melakukan device intelligence, mengumpulkan data multifaktor, menggunakan AI/ML melengkapi aneka aturan yang telah ditetapkan, dan dilengkapi pula dengan risk portal.