Find Us On Social Media :

Ini Perbandingan Harga Saham IPO GoTo vs Bukalapak, Mana Lebih Murah?

By Rizal, Rabu, 16 Maret 2022 | 11:30 WIB

GoTo

PT GoTo Gojek Tokopedia atau dikenal GoTo memulai proses pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). IPO GoTo resmi diumumkan hari ini, Selasa (15/3/2022) dengan kode emiten GOTO.

Masa penaran awal alias book building akan dilakukan mulai 15-21 Maret 2022. Mengacu dokumen prospektus yang diterbitkan perusahaan, pada masa penawaran awal, perseroan menawarkan harga IPO di rentang Rp 316 - Rp 346 per saham.

Masyarakat dapat memesan saham GoTo melalui halaman e-IPO. Pada masa penawaran awal, investor bisa mengajukan minat pada saham dengan rentang harga yang telah ditentukan.

Namun, harga ini merupakan harga penawaran awal, sehingga kemungkinan angkanya bisa berubah menyesuaikan permintaan pasar. Meski begitu, harga pastinya kemungkinan tidak jauh berbeda dengan harga kisarannya.

Harga IPO GoTo pada masa penawaran awal agaknya lebih murah jika dibandingkan harga IPO Bukalapak yang juga telah resmi melantai di bursa sahal bulan Juli 2021 lalu.

Harga IPO Bukalapak pada masa penawaran awal saham kala itu berkisar Rp 750 - Rp 850 per lembar saham. Dengan kata lain, harga awal saham Bukalapak dua kali lipat lebih tinggi dibanding GoTo.

Setelah penawaran awal dibuka, saham Bukalapak dengan kode emiten BUKA meraih permintaan yang tinggi. Alhasil, harga saham IPO Bukalapak bisa tembus ke level tertinggi dari harga yang ditawarkan perusahaan di awal, yaitu Rp 850 per lembar saham.

Dalam IPO saat itu, Bukalapak menawarkan paling banyak 25.765.504.851 lembar saham. Angka tersebut mewakili 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO.

Jika dikalkulasikan, jumlah pendanaan yang diterima Bukalapak dalam IPO mencapai sekitar Rp 21,9 triliun.

GoTo sendiri dijadwalkan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 4 April mendatang. Menurut prospektus ringkas perusahaan, GoTo akan melepas 52 miliar saham baru seri A melalui IPO pada 29-31 Maret 2022 mendatang.

Jumlah ini mewakili 4,35 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan, lebih sedikit dibanding Bukalapak.

Peluang kapitalisasi pasar terbesar