Seperti yang sudah sering disampaikan, studi yang dilakukan juga menemukan bahwa pandemi COVID-19 mengakselerasi kebutuhan akan pelatihan keahlian digital di ketujuh negara yang disurvei. Sejumlah 86% pemberi kerja menyebutkan pandemi COVID-19 telah mengakselerasi adopsi digital dan sejumlah 91% pekerja menyebutkan makin menyadari pentingnya keahlian digital. Sejalan dengan itu, 85% pemberi kerja mengatakan kebutuhan akan pekerja dengan keahlian digital adalah meningkat serta 88% pekerja mengatakan dirinya perlu tambahan berbagai keahlian digital untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.
Sementara, berinvestasi pada pelatihan keahlian digital pekerja menjadi sangat penting bagi organisasi berkat transformasi digital maksudnya antara lain pelatihan keahlian digital para pekerja bisa membantu organisasi-organisasi mencapai sasaran bisnis mereka. Studi yang dilakukan menemukan berbagai manfaat yang dirasakan para pemberi kerja yang telah melakukan pelatihan keahlian digital bagi pekerja-pekerjanya. Dua di antaranya adalah produktivitas para pekerja mengalami peningkatan yang disebutkan 88% pemberi kerja serta keberhasilan mencapai aneka sasaran digitaliasasi secara lebih cepat yang disebutkan 85% pemberi kerja. Namun, manfaat yang paling banyak dirasakan adalah kepuasan para pekerja yang lebih tinggi yang disebutkan 90% pemberi kerja. Kepuasan yang lebih tinggi sewajarnya membuat suatu pekerja lebih sulit untuk berpindah ke organisasi lain.
Tawaran AWS
Sehubungan pelatihan keahlian digital di organisasi ini, khususnya keahlian cloud, AWS misalnya menawarkan AWS Skill Builder yang membolehkan para pekerja untuk belajar mengenai layanan cloud AWS dan mendapatkan keahlian cloud sehingga nantinya bisa berinovasi di cloud, serta AWS Skill Guild yang ditujukan untuk membangun keahlian cloud di suatu organisasi secara luas — program khusus yang disesuaikan dengan tujuan bisnis suatu organisasi. Tak hanya pekerja, AWS Skill Builder bisa diakses masyarakat umum. AWS Skill Builder menyediakan berbagai pembelajaran gratis yang bisa diakses melalui internet dan hadir dalam enam belas bahasa, termasuk Indonesia.
Adapun untuk membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja dengan keahlian digital yang dialami banyak negara, AWS misalnya menawarkan AWS GetIT dan Laptop for Builders. AWS GetIT diselenggarakan di Singapura, sedangkan Laptop for Builders diselenggarakan di Indonesia.
AWS GetIT bertujuan untuk membantu pelajar-pelajar, khususnya wanita untuk memperoleh keahlian digital. AWS GetIT menghadirkan sejumlah profesional teknologi wanita Amazon untuk membantu pembelajaran dan sebagai mentor bagi para pelajar bersangkutan dalam membuat aplikasi.
Sementara, Laptop for Builders yang diluncurkan tahun lalu, mengajarkan aneka pelajar sekolah menengah atas, termasuk kejuruan, mengenai dasar-dasar cloud. Melalui Laptop for Builders, AWS juga melatih sejumlah instruktur di berbagai organisasi setempat tentang bagaimana menjalankan program edukasi cloud secara efektif bagi peserta didik. Selain itu, seperti namanya, AWS membagikan laptop-laptop kepada berbagai sekolah yang lokasinya tersebar dalam rangka menunjang infrastruktur pendidikan setempat.
"Di wilayah Asia Pasifik dan Jepang, kami telah melatih lebih dari 3,5 juta individu dengan aneka keahlian cloud sejak tahun 2017. Dan secara khusus di kawasan ASEAN, di Indonesia, kami telah melatih lebih dari 300.000 individu sejak tahun 2017," ujar Emmanuel Pillai (Head of Training and Certification, ASEAN, AWS). "Dan saya mau menegaskan ini: kami baru saja mulai," pungkasnya.