Perusahaan atribusi dan analitik pemasaran, AppsFlyer, merilis temuan terbarunya. Dalam Laporan Ramadan 2022 yang baru dirilis AppsFlyer, terungkap bahwa selama bulan Ramadan 2021 lalu, instalasi aplikasi mobile di Indonesia mengalami lonjakan dengan app session yang cenderung lebih rendah.
Laporan tersebut menganalisis 103 aplikasi mobiledan lebih dari 96 juta instalasi aplikasi pada kategori keuangan, hiburan, F&B, kesehatan, belanja dan travel di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Pakistan selama periode Ramadan 2021.
Luthfi Anshari, Customer Success Team Lead, AppsFlyer, APAC menjelaskan bahwa dengan aturan PPKM yang lebih longgar, seperti misalnya kapasitas dine-in di restoran yang lebih besar dan pembukaan kembali masjid, serta berjalannya program vaksinasi, ketergantungan masyarakat akan aplikasi mobile makin berkurang.
Namun demikian, Luthfi memaparkan bahwa user base aplikasi mobile terus tumbuh selama periode Ramadan, ini menunjukkan bahwa Ramadan terus menjadi periode yang tepat bagi para pemasar (marketers) untuk melaksanakan kampanye user acquisition dan revenue-driven.
Seiring dengan meningkatnya angka unduhan, jumlah aplikasi di pasar bertambah. Hal ini mengakibatkan kompetisi antar aplikasi yang lebih ketat dari sebelumnya. Persaingan ini mendorong strategi remarketing untuk mencegah “app tourism” oleh pengguna mobile.
Aplikasi Belanja di Indonesia mengalami sedikit pertumbuhan instalasi secara year-over-year (YoY), termasuk pertumbuhan NOI sebesar 13%.
Sementara itu, pada tahun yang sama, terdapat penurunan in-app session, yang dapat disebabkan oleh semakin longgarnya pembatasan COVID-19 (PPKM).
Namun, karena kebiasaan belanja online tetap ada, pendapatan in-app mencapai puncaknya selama bulan Ramadan.
Meski demikian, para pemasar harus tetap berhati-hati akan adanya penurunan pertumbuhan pengguna dan durasi sesi, dengan mempertimbangkan kampanye remarketing.
Berdasarkan temuan studi, remarketing pada aplikasi Belanja di Indonesia mendorong laju konversi secara luar biasa, hingga 139% pada platform Android dan 333% pada iOS.
Di sisi lain, aplikasi Keuangan di Indonesia mengalami proses pertumbuhan yang berbeda selama bulan Ramadan.
Meskipun pendapatan in-app memuncak selama bulan puasa pada tahun 2021, instalasi aplikasi tumbuh pesat setelah Idul Fitri. Secara keseluruhan, NOI tumbuh 83%, lebih tinggi dibanding negara-negara lainnya dalam studi ini.
Untuk aplikasi Hiburan, jumlah instalasi mencapai puncaknya menjelang akhir Ramadan 2021, bahkan NOI di Indonesia bertumbuh sebesar 92%.