Find Us On Social Media :

Prediksi Ramadan 2022: Belanja Konsumsi dan Mudik Akan Meningkat Dibanding 2021

By Rafki Fachrizal, Senin, 28 Maret 2022 | 15:30 WIB

Ilustrasi Ramadan

Di tahun ketiga pandemi COVID-19, laporan SurveySensum bertajuk “SurveySensum Ramadhan Consumer Insight 2022” melacak geliat konsumsi masyarakat yang naik signifikan bahkan mendekati normal seperti sebelum pandemi.

Presentase masyarakat yang menaikkan anggaran belanja Ramadan meningkat hingga 57 persen. Anggaran belanjanya pun naik 10 persen seperti terungkap dalam laporan SurveySensum tersebut.

“Kami menanyakan responden kami, belanja Ramadan tahun ini dibanding Ramadan tahun lalu, apakah lebih banyak, lebih sedikit, atau sama saja. Di Indonesia, 57 persen masyarakat akan lebih banyak belanja, hanya 4 persen yang mengencangkan ikat pinggang menghemat pengeluaran belanja keluarga. Ini sangat menarik terlebih kalau kita tarik mundur ke hasil riset kami tahun sebelumnya, masyarakat masih betul-betul menahan diri dari belanja-belanja perayaan Ramadan,” ungkap Rajiv Lamba, CEO NeuroSensum & SurveySensum.

SurveySensum Ramadhan Consumer Insight 2022 merupakan laporan hasil wawancara kepada 1500 responden di lima kota besar di Indonesia dan 1000 responden di Kuala Lumpur, Malaysia.

Survei tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan perilaku berbelanja dari tahun ke tahun sejak 2019 dan bagaimana pandemi telah mengubah persiapan mereka saat menyambut bulan Ramadan.

Optimisme Belanja Masyarakat Berbagai Kelas Kembali

Tidak hanya jumlah orang yang merencanakan belanja lebih banyak, nominal rata-rata uang yang dibelanjakan pun naik secara signifikan.

Menilik hasil riset SurveySensum sebelum pandemi di 2019, rata-rata belanja kelas menengah berada di kisaran Rp6,8 juta. Angka ini lalu menukik setelah pandemi ke Rp6,3 juta di 2020 dan Rp6,2 juta di 2021.

“Kami track data survei belanja ini sejak 4 tahun lalu. Saya lihat tahun ini menarik, bahwa belanja Ramadan sudah kembali sekuat sebelum pandemi. Terlebih kalau kita ingat tahun lalu ada banyak perusahaan yang tidak bisa memberikan bonus dan THR,” tutur Rajiv.

“Di tahun 2022 ini, anggaran belanja masyarakat kita sudah kembali, bahkan lebih baik dari Ramadan 2019. Anggaran belanja mereka naik 10 persen menjadi Rp6,9 juta sepanjang bulan Ramadan,” tambah Rajiv.

Kembalinya kepercayaan diri masyarakat Indonesia dalam berbelanja bahkan sedikit lebih tinggi dibandingkan negara tetangga Malaysia.

Di Malaysia, hanya 41 persen masyarakatnya yang berencana memperbesar belanja Ramadan dan 14 persen yang berhemat.

Dengan kata lain, optimisme masyarakat Indonesia tentang Ramadan tahun ini jauh lebih baik negara tetangga dan dibanding tahun lalu.