Find Us On Social Media :

Bagaimana Cara Perusahaan Memenangkan Persaingan Digital?

By Rizal, Minggu, 3 April 2022 | 15:30 WIB

Ilustrasi transformasi digital

4. FOMO Generations: Is Everyone Making Money But You

Fenomena (Fear of Missing Out) kembali mewabah di era ini. Bagaimana tidak? Label tokoh entrepreneur ‘crazy rich’ terus bermunculan, berdampak pada budaya flexing generasi muda yang kian meninggi ditunjukkan di sosial media. Hermawan menilai kekhawatiran Gen Z meningkat dengan fenomena ini, mendorong mereka menuju Hustle Culture.

Raffi Ahmad misalnya, selebriti yang kerap disebut sebagai crazy rich. Bagi Hermawan, Raffi adalah sosok crazy rich yang cermat. “Raffi Ahmad sedang naik daun, dia tahu entertainment industry tidak sustainable, maka ia memperluas jangkauannya ke banyak lini bisnis. Dari jiwa entrepreneur, bisa melihat kesempatan.”.

Bicara soal real-crazy rich, Hermawan mengisyaratkan tokoh-tokoh di film Tinder Swindler dan Inventing Anna produksi Netflix, “Jangan ikut-ikutan berbisnis tapi menipu, lebih baik cuan tapi diam-diam. Teknologi sisi buruknya seperti ini, flexing agar banyak followers, padahal followers banyak juga berbahaya," ujarnya.

5. Multiverse Market: Offline Plus and Online Plus

Banyak usaha yang hanya berfokus pada kanal online atau offline yang mereka miliki. Padahal konsumen online dan offline sudah bercampur, sehingga pemasar tidak lagi bisa