Gabriel menegaskan misi CrediBook adalah pemberdayaan UMKM khususnya pelaku grosir konvensional.
“Melalui aplikasi pembukuan digital, CrediBook ingin pelaku usaha memiliki laporan keuangan yang rapi dan memudahkan akses pembiayaan. Sementara CrediMart meningkatkan kapasitas digital para pelaku grosir konvensional melalui manajemen pesanan dan inventaris toko. Rekan grosir CrediMart juga menyambut baik layanan digital yang kami sediakan karena CrediMart turut membantu meningkatkan bisnis mereka dari aspek penjualan sehari-hari,” terang Gabriel.
Sejak peluncurannya pada dua tahun lalu, aplikasi pembukuan CrediBook telah mencatat sebanyak 12 juta transaksi pengguna, yang sebagian besarnya adalah pelaku usaha di segmen grosir.
40% pengguna aplikasi pembukuan digital CrediBook berasal dari wilayah kabupaten dan desa di Indonesia.
Selain itu, aplikasi CrediBook juga telah membantu pelaku grosir dan ritel membuat laporan keuangan yang rapi dalam waktu kurang dari lima menit, dan mengeklaim telah membantu mempercepat proses pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca Juga: Aplikasi Investasi Saham Gotrade Resmi Meluncur di Tanah Air