Belakangan ini bisnis online banyak diincar sebagian orang karena beberapa keunggulan yang dimilikinya. Salah satunya adalah waktu yang lebih fleksibel. Namun, ketatnya persaingan tentu menuntut para pelaku untuk mampu meningkatkan penjualan produk maupun usaha mereka.
Latar belakang inilah yang pada akhirnya mendorong lahirnya beberapa layanan yang dapat membantu toko online bekerja secara maksimal. Salah satunya adalah Auto Pilot Store (APS). Menurut pendirinya, Markus Widjaja, APS merupakan aplikasi sistem toko yang menawarkan peningkatan penjualan dan memiliki kebebasan kontrol usaha kapan saja dan dimana saja.
Pada intinya, APS adalah solusi toko yang terintegrasi untuk melayani konsumen langsung (toko offline) maupun konsumen online (media sosial). Dengan APS, pelaku bisnis dapat mengelola stok toko offline dan online secara otomatis dalam satu aplikasi. Untuk saat ini APS baru menjangkau perangkat berbasis Android yang dapat digunakan untuk memantau kasir/penjualan, pembelian, stok barang, hingga berbagai laporan administratif di berbagai cabang dan lokasi.
Aplikasi yang beroperasi sejak 19 Mei 2017 ini, menurut Markus memiliki beberapa keunggulan dibandingkan layanan sejenis yang sudah ada. Pertama, fitur toko offline goes online. Tak dimungkiri saat ini media sosial dan toko online menjadi dua kekuatan bagi pemilik usaha. Banyak pengusaha yang dapat meraup keberhasilan fantastis dalam tempo relatif singkat.
Fitur kedua adalah pembayaran kartu kredit. Kartu kredit terbukti meningkatkan penjualan sampai dengan 300%. Coba saja tengok antrean di supermarket. Antrean tunai biasanya jauh lebih kosong dan isinya hanya orang-orang yang membeli barang sedikit. Lain halnya dengan antrean kartu kredit, justru lebih penuh dan berisi orang-orang yang membeli dalam jumlah banyak. “Jika ada banyak orang sudah menggunakan kartu kredit, sementara toko atau bisnis kita belum menerima pembayaran kartu kredit, secara tidak langsung ini namanya menghambat perkembangan bisnis kita sendiri,” sebut Markus. Demikian pula dengan mobile EDC APS yang mendukung transaksi COD (cash on delivery).
Fitur ketiga adalah e-Invoice. Dengan e-Invoice, pelaku bisnis tidak perlu lagi menggunakan kertas dan printer untuk membuat nota penjualan (invoice). Invoice dari aplikasi dapat dikirim ke WhatsApp dan E-mail konsumen. Keunggulannya, data potensial pelanggan otomatis tersimpan di APS dan smartphone pengguna. Pelaku bisnis juga berpeluang melakukan penawaran, promo atau layanan lain di kemudian hari kepada basis pelanggan. Sementara fitur yang keempat adalah adanya koneksi dengan beberapa pilihan logistik.
Markus Widjaja (tengah) beserta tim APS
Memanfaatkan Respons Konsumen
Membuat aplikasi yang serelevan mungkin dengan kebutuhan pasar, diakui Markus menjadi tantangan tersendiri bagi aplikasi asal Bandung ini. Pasalnya terkadang apa yang menurut kita baik belum tentu direspons dengan baik juga oleh pasar. “Kuncinya adalah bagaimana kita bisa mendengarkan kebutuhan konsumen,” tutur Markus.
Selain itu, memperkenalkan brand baru ke pasar juga menjadi tantangan. “Sebagai startup, memperkenalkan brand baru ke pasar tidaklah mudah,” ujar Markus. Ia pun menyebutkan, diperlukan usaha yang konsisten dan terus-menerus untuk dapat dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
Untuk menyiasati hal tersebut, Markus saat ini gencar memperkenalkan APS melalui bazar-bazar agar dapat mendengarkan feedback dari pengguna secara langsung.