Notebook gaming mulai marak di awal abad ke-21. Ada banyak produk notebook gaming yang bermunculan saat itu. Pada awalnya, notebook yang ditujukan untuk bermain game tersebut “hanya” bermodalkan prosesor canggih dan grafis yang mumpuni saja. Selain itu bisa dikatakan sama saja dengan notebook berperforma tinggi lainnya.
Biasanya, untuk membedakan antara notebook gaming dan notebook lainnya, para produsen notebook memberi warna-warna yang eye catching pada produk notebook gaming mereka. Sementara dari sisi desain, cenderung belum ada terobosan berarti. Notebook pada masa itu ya hanya berbentuk kotak membosankan.
Sekarang mari kita bandingkan dengan berbagai notebook gaming di masa kini. Selisih 10 sampai 15 tahun tentu memberikan waktu yang cukup bagi para produsen notebook untuk merancang notebook gaming yang revolusioner, dibandingkan dengan saat awal kemunculannya dahulu.
Sistem Pendingin yang Canggih
ASUS ROG GX800 memiliki dock khusus untuk pendinginan.
Hal pertama yang paling mendesak untuk dipikirkan para pengembang adalah sistem pendingin yang canggih. Seperti telah dibahas di atas, komputer untuk game cenderung panas karena performanya ditekan sampai ke batasnya.Saat ini ada dua pendekatan yang diambil oleh para produsen notebook gaming untuk mendapatkan pendinginan optimal, yaitu menggunakan dock atau menggunakan sistem pendingin dengan bahan tertentu yang ringan dan tipis.
Kebetulan yang memiliki produk pada kedua kategori ini adalah ROG (Republic of Gamers) dari ASUS. Produk ROG yang memiliki dock pendingin adalah ROG GX800. Cara kerja dock tersebut adalah dengan mengalirkan cairan yang berada di dalam tangki melalui selang, didorong menggunakan pompa menuju ke rangkaian prosesor. Cairan dingin tersebut akan menjadi panas karena membawa “buangan” panas dari prosesor, lalu kembali ke dock dan didinginkan lagi menggunakan sistem radiator. Panasnya dibuang melalui ventilasi yang ada pada radiator. Dengan model dock sepert ini, pendingingan sistem akan optimal. Namun kelemahannya, sistem ini tidak bersahabat dari sisi mobilitas.
Sementara ROG yang memiliki sistem pendingin nan tipis adalah ROG Zephyrus GX501. ASUS mampu merancang pipa pendingin dan kipas yang sangat tipis sehingga keseluruhan sistem pendingin memiliki ketebalan tiga milimeter saja. Meskipun tipis, tetapi kipas pendingin tersebut sangat kuat karena menggunakan material liquid crystal polymer yang disebut Vectran. Vectran ini bahkan dua kali lipat lebih kuat daripada Kevlar, bahan pembuat rompi anti peluru.
Dock Untuk Penambahan Perangkat
HP Omen memiliki dock yang disebut Accelerator untuk menambah komponen.
Dock yang bisa disematkan pada notebook gaming tidak hanya yang berupa pendingin, tetapi bisa juga merupakan alat untuk menambah komponen. Dengan demikian, saat dibutuhkan untuk mobilitas, dock bisa dilepas sehingga notebook-nya lebih mudah dibawa ke mana-mana. Digunakan untuk bermain game juga masih bisa walaupun tentunya dengan pengaturan yang lebih rendah.
Contoh notebook yang menggunakan konsep ini antara lain adalah HP Omen dan MSI. Dock HP Omen disebut dengan Accelerator yang di dalamnya menggunakan motherboard Shiva, serta bisa diisi dengan kartu grafis dan hard disk tambahan. Sementara notebook MSI yang memiliki dock adalah GS30Shadow.