Find Us On Social Media :

Pemprov DKI Jakarta dan WIR Group Akan Kembangkan Metaverse Jakarta

By Liana Threestayanti, Kamis, 28 April 2022 | 15:07 WIB

Gandeng WIR Group, Pemprov DKI Jakarta akan hadir di platform metaverse . (Kiri-Kanan) Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi DKI Jakarta Bapak Afan Adriansyah Idris, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania, Group Executive Chairman PT WIR Asia Tbk Daniel Surya dan Duta Besar Besar Republik Federal Jerman Ina Lepel, usai site visit di Jakarta Future City Hub, Kamis (28/4).

Setelah Kota Makassar dan Bali, kini giliran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang siap menghadirkan Jakarta di jagat metaverse.

Langkah ini merupakan upaya mendukung visi Jakarta sebagai kota maju melalui public service excellence yang dapat disejajarkan dengan berbagai kota besar di dunia. 

Untuk pengembangan platform metaverse itu, Pemprov DKI pun menjalin kerja sama strategis dengan PT WIR Asia Tbk (WIR Group), sebuah perusahaan teknologi berbasis augmented reality terkemuka di Asia Tenggara. 

Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dilakukan oleh Yudhistira Nugraha, S.T., M.ICT(Adv)., D.Phil. sebagai Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta dan Direktur Utama WIR Group Tbk Michel Budi Wirjatmo di Balai Kota Jakarta, hari ini, Kamis, (28/4)

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor layanan publik melalui transformasi digital, termasuk dengan menghadirkan realitas virtual metaverse. Kami siap mengadopsi teknologi metaverse untuk mewujudkan visi Jakarta sebagai kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua,” ujar Yudhistira Nugraha, Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City

Pemprov DKI Jakarta menilai kerja sama dengan WIR Group akan memberikan kesempatan luar biasa bagi pengembangan layanan publik di Jakarta. Dengan mengadopsi teknologi digital metaverse, Pemprov DKI Jakarta juga bisa menggali berbagai potensi dan peluang dalam pengembangan layanan yang sebelumnya tidak terbayangkan.

“Kerjasama strategis dengan WIR Group merupakan upaya untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat Jakarta dalam mengakses dan mendapatkan layanan,” ucap Yudhistira Nugraha. 

Adopsi teknologi metaverse ini menjadi bagian dari rangkaian transformasi digital Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pengembangan layanan publik berbasis teknologi informasi. Sebelumnya, Pemprov DKI telah mengembangkan Jakarta Smart City. 

Menurut Yudhistira, pengembangan teknologi digital metaverse akan mendukung terwujudnya  pelayanan publik kelas dunia untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga secara efektif, sekaligus memberikan pengalaman unik kepada masyarakat.

“Kami tertarik untuk melakukan kerja sama dengan WIR Group dalam pengembangan platform metaverse Jakarta, karena track record mereka dalam pengembangan teknologi AR/VR dan AI  yang sudah diakui di berbagai negara. Selain itu, platform metaverse yang dikembangkan juga mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa, Bhinneka Tingga Ika dan sejalan dengan visi Pemprov DKI Jakarta,” tandas Yudhistira.

Sementara bagi WIR Group, kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam mengembangkan platform metaverse untuk kota-kota besar di Indonesia.  “Tentunya pengembangan platform metaverse Jakarta dilakukan dengan tata kelola yang kredibel dan berdasarkan nilai-nilai dan kearifan lokal dan budaya bangsa seperti yang dikembangkan untuk metaverse  Kota Makassar dan  Bali,” ujarnya.

Direktur Utama WIR Group Tbk., Michel Budi Wirjatmo mengatakan, kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta ini akan membawa WIR Group pada satu fase penting dalam rangkaian pengembangan ekosistem untuk mendukung platform Metaverse yang lebih besar. “Pembangunan Metaverse di Indonesia secara keseluruhan memang membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024 mengingat pengembangannya memiliki kompleksitas yang tinggi,” ujarnya.