"Jika Microsoft Defender ATP menemukan adanya aplikasi berbahaya terpasang pada perangkat, maka sistem akan mengkategorikan perangkat bersangkutan sebagai 'berisiko tinggi' dan menandainya di Microsoft Defender Security Center," imbuh Srivastava.
Perangkat yang dikategorikan berisiko tinggi lantas bisa dibuat tidak bisa mengakses data perusahaan, misalnya yang tersimpan di server Outlook atau akun OneDrive, sebagaimana dihimpun ZDNet.
Selain mendeteksi program jahat, Defender juga bisa menangkal upaya phising. Tautan menuju situs berbahaya yang dikirim lewat e-mail, SMS, WhatsApp, atau aplikasi lain akan diblokir secara otomatis.
Microsoft berencana menambah kemampuan Defender dalam beberapa bulan ke depan. Versi preview dari antivirus Defender untuk iOS akan menyusul dirilis tahun ini.