Find Us On Social Media :

Menkominfo Kunjungi Pabrik Pintar Schneider Electric yang Ada di Batam

By Rafki Fachrizal, Senin, 27 Juni 2022 | 20:15 WIB

Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (tengah) didampingi oleh Kodrat Sutarhadiyanto, Plant Director Schneider Electric Manufacturing Batam (kanan) melihat transformasi Pabrik Pintar Schneider Electric di Batam.

Schneider Electric beberapa waktu lalu menerima kunjungan Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia ke salah satu Pabrik Pintarnya yang berlokasi di Batam.

Kunjungan Menkominfo ini untuk melihat secara langsung kegiatan operasional pabrik pintar dengan pemanfaatan jaringan 5G dan memetakan kebutuhan pelaku industri terhadap pusat data (data center) yang tangguh dan andal untuk mengoptimalkan produktivitas.

Kunjungan ke Pabrik Pintar Schneider Electric menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Menkominfo untuk meninjau pembangunan Pusat Data Nasional di Nongsa Batam dan serah terima sertifikat lahan Pusat Data Nasional.

Di Indonesia, Schneider Electric memiliki 3 (tiga) pabrik di Batam, dan 1 (satu) di Cikarang, di mana seluruhnya sudah bertransformasi menjadi pabrik pintar sejak 2017.

Pabrik pintar Schneider Electric di Batam telah ditunjuk oleh Kemenperin sebagai National Lighthouse Making Indonesia 4.0 sejak 2018 dan juga diakui World Economic Forum sebagai bagian dari jaringan Global Lighthouse untuk revolusi industri 4.0.

Pabrik Pintar Schneider Electric di Batam juga menjadi salah satu pabrik pintar pertama di Indonesia yang telah memanfaatkan jaringan 5G untuk kegiatan operasionalnya.

Johnny mengatakan, “Kegiatan operasional pabrik pintar Schneider Electric secara nyata memperlihatkan bagaimana peran pusat data semakin krusial dalam mengumpulkan, memproses, mengelola dan mendistribusikan data dalam jumlah besar secara cepat dan tanpa latensi. Konektivitas dalam mendukung transformasi digital di sektor industri perlu ditunjang dengan infrastruktur pusat data yang mumpuni. Tidak hanya dari sisi teknologi informasi namun juga sistem kelistrikan, dan keterampilan sumber daya manusianya.”

“Hal ini lah yang menjadi prioritas utama Kominfo dalam mengembangkan industri pusat data di Indonesia, termasuk juga pengembangan jaringan 5G. Oleh karena itu, industri pusat data membutuhkan mitra-mitra teknologi seperti Schneider Electric yang dapat memberikan solusi inovatif untuk meningkatkan keandalan, kecepatan, efisien dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan,” sambung Johnny.

Yana Achmad Haikal, Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste menuturkan, “Pabrik kami di Indonesia memproduksi peralatan electromechanic, electronic, sensor dan peralatan listrik bertegangan rendah hingga menengah yang dipasarkan untuk lokal maupun ekspor ke Eropa, Amerika, China dan Asia Pasifik untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan energi dan otomasi di sektor industri. Salah satunya industri Pusat Data.”

“Kunjungan Bapak Menkominfo hari ini merupakan sebuah kehormatan bagi Schneider Electric dan diharapkan dapat membuka kesempatan dialog dan kolaborasi dalam mendukung agenda Kominfo dalam membangun infrastruktur Pusat Data Nasional melalui solusi pusat data dan pengalaman yang dimiliki Schneider Electric,” lanjut Yana.

Lebih lanjut, sejak 2021 lalu, Schneider Electric menggandeng Telkomsel untuk mendukung konektivitas digital pabrik pintarnya di Batam dengan pemanfaatan jaringan 5G.

“Dengan pemanfaatan jaringan 5G ini, pabrik pintar kami mendapatkan manfaat dukungan jaringan yang handla dengan bandwidth dan kecepatan yang mumpuni,” tutur Kodrat Sutarhadiyanto, Plant Director Schneider Electric Manufacturing Batam menambahkan.

Ia juga menjelaskan, “Pabrik pintar kami di Batam telah menjadi percontohan penerapan IIoT bagi pelaku industri di Asia, dan pembuktian kepada pelanggan dan mitra bahwa digitalisasi mudah dilakukan dan membantu mereka dalam melakukan percepatan pengimplementasian rencana transformasi digitalnya. Kami telah menerima kunjungan lebih dari 2.300 profesional dan manajemen perusahaan yang ingin belajar mengenai transformasi digital dan pemanfaatan jaringan 5G di industri,” papar Kodrat.