Memasuki kuartal III tahun 2022, Modalku mengumumkan ekspansinya ke Makassar. Strategi ini ditempuh mendukung pertumbuhan bisnis, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), melalui penyaluran pendanaan secara lebih merata ke seluruh pelosok Indonesia.
Dengan ekspansi ini, Modalku berupaya memperluas akses pendanaan serta mendorong para pelaku UMKM khususnya di Makassar agar semakin bertumbuh, baik dari sisi arus kas, kebutuhan operasional, serta kinerja bisnisnya secara menyeluruh.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen Modalku dalam membantu upaya pemerintah dalam mewujudkan target inklusi keuangan di Indonesia.
Mengapa Makassar? Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan, sejak tahun 2019 hingga Desember 2021, jumlah UMKM di daerah tersebut mencapai lebih dari 1,5 juta pelaku UMKM.
Yang menarik, jumlah tersebut terus mengalami peningkatan secara signifikan semenjak terjadinya pandemi COVID-19 dengan berbagai segmen yang ditawarkan.
Meski demikian, menurut Modalku, UMKM di Sulawesi Selatan menghadapi sejumlah tantangan, seperti penurunan omzet di masa pandemi dan keterbatasan akses terhadap modal. Inilah tantangan yang ingin dijawab oleh kehadiran Modalku di Makassar.
"Beroperasi di Indonesia sejak tahun 2016, Modalku telah memiliki jangkauan operasional di daerah Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, dan Surabaya. Di tahun 2022, Modalku semakin fokus untuk memperluas jangkauan layanan ke UMKM di luar pulau Jawa. Kolaborasi dengan berbagai platform digital untuk menjangkau UMKM di luar wilayah operasional Modalku terus kami lakukan. Namun, kami percaya dengan adanya kantor representatif di Makassar, Modalku bisa memperkuat kehadiranya melalui berbagai produk pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter UMKM di sini. Kami berharap dapat membantu pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan dan Makassar khususnya,” Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan, menegaskan.
Menurut Head of Growth Modalku, Arthur Adisusanto, Makassar memiliki potensi UMKM yang besar, baik dari sisi jumlah maupun sektor industrinya, seperti pariwisata, pertanian, pertambangan, peternakan, dana industri lainnya.
"Melalui ekspansi ini, ke depannya kami akan menerapkan strategi pengembangan jaringan dari pengguna yang sudah ada sekaligus melakukan recruitment talenta lokal yang dapat menjangkau para pelaku UMKM di Makassar. Kami juga sangat terbuka untuk melakukan kerja sama dengan berbagai partner yang memiliki customer base di Makassar agar dapat mencapai target penyaluran pinjaman sebesar Rp 20 miliar selama tahun 2022,” jelas Arthur.
Para pelaku UMKM di Makassar, khususnya yang berbadan usaha (PT/CV) dengan lama usaha mulai dari 3 bulan, dapat memanfaatkan fasilitas Payables Financing. Fasilitas pinjaman ini dapat digunakan untuk pembayaran tagihan atas barang atau jasa kepada supplier online dan offline ataupun platform digital.
UMKM juga dapat memanfaatkan Invoice Financing, yaitu produk pinjaman jangka pendek untuk membiayai terlebih dahulu invoice dari peminjam kepada pembeli. Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan pinjaman hingga Rp2 miliar dengan tenor mulai dari 1 hingga 12 bulan. Fasilitas tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk seluruh segmen seperti pariwisata, pertanian, pertambangan, dan peternakan juga terus bertumbuh.
Untuk dapat memperoleh pembiayaan tersebut, para pelaku UMKM hanya perlu melengkapi dokumen yang diperlukan secara digital dan menunggu proses crowdfunding di website atau aplikasi Modalku untuk kemudian memperoleh dana yang akan dicairkan kepada para pelaku UMKM.