Find Us On Social Media :

Cakupan 5G Asia Pasifik Dipercepat, Kesenjangan Penggunaan Masih Signifikan

By Liana Threestayanti, Rabu, 13 Juli 2022 | 16:00 WIB

Menurut laporan GSMA, cakupan broadband seluler, termasuk 5G, sudah mencapai 96% di kawasan Asia Pasifik, tapi kesenjangan penggunaan tetap yang terbesar di dunia.

Jumlah koneksi 5G pada tahun 2025 

Saat ini, jaringan 5G telah tersedia secara komersial di 14 pasar Asia Pasifik, termasuk di  India dan Vietnam, yang akan segera diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang.  

Menurut laporan GSMA, pada tahun 2025, jumlah koneksi 5G di kawasan ini akan mencapai lebih dari 400 juta koneksi, atau lebih dari 14 persen dari total koneksi seluler di dunia. 

Perkembangan 5G yang lebih maju  di negara-negara seperti Australia, Jepang, Korea Selatan dan di Singapura diperkirakan akan menyumbang 55 persen dari koneksi di negara tersebut pada tahun 2025. 

Momentum metaverse di Asia Pasifik 

Laporan ini juga mengeksplorasi munculnya tren metaverse dan menyoroti berbagai kasus  penggunaan 5G dan kegiatan terkait lainnya di wilayah Asia Pasifik.  

Khususnya, badan-badan pemerintah di kawasan ini telah mulai menguraikan rencana untuk  memanfaatkan potensi platform untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik.  Korea Selatan memiliki rencana untuk membelanjakan $186,7 juta untuk menciptakan 

ekosistem metaverse. Sedangkan Otoritas Pariwisata Thailand memanfaatkan teknologi tersebut  untuk meningkatkan pariwisata di negara tersebut.  

Kebijakan untuk inovasi digital 

Pembuat kebijakan dan regulator dapat mendorong pertumbuhan dan inovasi dengan  membuat peraturan berwawasan ke depan yang fleksibel untuk mendukung penyebaran dan  operasi jaringan seluler. 

Laporan ini memberikan wawasan tentang area-area yang menjadi fokus reformasi peraturan sehingga akan menghasilkan hasil yang maksimal bagi kawasan ini. 

Konferensi GSMA Mobile 360 Asia Pasifik akan digelar pada tanggal 2-3 Agustus 2022 di JW Marriott South Beach Hotel, Singapura dengan fokus pada adopsi 5G oleh Asia Pasifik. 

Acara yang digelar dua hari ini akan mencakup keynote dan diskusi tentang pentingnya strategi bangsa digital bagi perekonomian global pasca pandemi.