Find Us On Social Media :

Dorong Ekonomi Sirkular, SIRCLO dan MallSampah Mengelola Sampah UMKM

By Rizal, Senin, 18 Juli 2022 | 18:00 WIB

Sirclo gandeng MallSampah kelola sampah UMKM

Data Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa 60% sampah berakhir di tempat pembuangan akhir, 30% tidak terkelola, dan hanya 10% yang berhasil di daur ulang. Sampah yang tidak berhasil di daur ulang dan menumpuk di udara terbuka berdampak pada perubahan iklim dan pemanasan global.

Dengan jumlah UMKM yang ditargetkan mencapai 14,5 juta tahun ini, kegiatan bisnis sektor ini tentu berkorelasi emisi dan sampah yang dihasilkan.

Berangkat dari kondisi tersebut, SIRCLO, perusahaan omnichannel commerce enabler terdepan di Indonesia, menginisiasi program pengelolaan sampah dari UMKM yang berada dalam ekosistemnya menjadi barang daur ulang dan bernilai ekonomi.

Inisiatif ini sekaligus mendukung peringatan Hari Lingkungan Hidup Internasional yang diperingati setiap tanggal 5 Juni dan bekerja sama dengan MallSampah, sebuah platform end-to-end pengelolaan sampah/limbah menjadi barang daur ulang yang produktif dan bernilai ekonomi.

Jiwo Damar Anarkie (Impact Manager SIRCLO) mengatakan Sirclo menyadari adanya urgensi pengelolaan sampah seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan UMKM di Indonesia. Oleh karena itu, edukasi kepada pelaku usaha industri kecil terkait penanganan dan pengelolaan limbah hasil usaha sangatlah penting. Sebagai perusahaan teknologi yang menyediakan ekosistem bisnis terpadu, kolaborasi strategis dengan MallSampah ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk menerapkan sustainability dan strategi inovatif dalam prosesnya.

"Inisiatif ini hanyalah langkah awal SIRCLO untuk berkontribusi dalam terciptanya sistem ekonomi sirkular yang baik, dimulai dari pelaku UKM hingga komunitas akar rumput," katanya.

Adi Saifullah Putra (CEO & Founder, PT MallSampah Indonesia) mengatakan MallSampah hadir sebagai circular economy platform yang tidak hanya memfasilitasi masyarakat secara individual atau Business to Customer (B2C) namun mencakup segmen Business to Business (B2B) melalui penyediaan teknologi pada sektor-sektor strategis khususnya FMCG, Food and Beverage, E-Commerce, dan lain-lain.

"Kami menyadari, kepedulian terhadap pengumpulan dan pendaurulangan sampah yang bertanggungjawab membutuhkan solusi hand in hand pada semua stakeholders termasuk pelaku usaha (UKM) agar mereka terampil dan konsisten dalam memulihkan produk pasca-konsumsi," ucapnya.

Sebagai inovasi digital yang mengoptimalkan implementasi sistem manajemen persampahan berbasis ekonomi sirkular, MallSampah berkolaborasi dengan SIRCLO untuk memperkenalkan sistem daur ulang sampah yang real time dan efisien secara masif dengan pendekatan bottom-up dan berdampak ekonomis serta tetap menjaga keberlangsungan lingkungan.

Memulai Ekonomi Sirkular dari UMKM

Menurut Bank Dunia, 40% penduduk kota di Indonesia belum memiliki akses pengumpulan sampah dasar. Hal ini akan menyebabkan kenaikan produksi sampah di perkotaan per harinya dari 105 ribu ton per hari menjadi 150 ribu ton per hari, angka ini meningkat 42%. Studi internal SIRCLO juga menyebutkan, bahwa 1 UMKM di sektor perdagangan menghasilkan 2 kg sampah setiap harinya atau 60 kg per bulan. Angka tersebut belum dihitung dari jumlah sampah rumah tangga pelaku UMKM yang rata-rata menyumbangkan 1 kg sampah per hari. Dengan kondisi ekosistem SIRCLO saat ini, ada setidaknya 500 kg - 1 ton sampah dapat dihasilkan setiap harinya.

Data di atas semakin menggambarkan urgensi program edukasi pengelolaan sampah terhadap pelaku UMKM dan memulai ekonomi sirkular dari sektor UMKM. Melalui inisiatif yang juga merupakan pilot project dalam skala yang terbatas ini, SIRCLO ingin melihat minat dari UMKM dalam mendukung pelestarian lingkungan hidup.