Find Us On Social Media :

Indra Utoyo, Menjadikan Integrasi Ekosistem Sebagai Kekuatan

By Liana Threestayanti, Jumat, 19 Agustus 2022 | 18:30 WIB

Industri perbankan digital di tanah air kedatangan pemain baru, yaitu Allo Bank. CEO, Indra Utoyo, menjelaskan strategi yang diterapkan Allo Bank.

 

Sejak bulan Mei lalu, industri perbankan digital di tanah air kedatangan pemain baru, yaitu Allo Bank. Strategi apa yang diterapkan bank digital besutan CT Corps ini untuk memikat nasabah?

Allo Bank hadir tepat di saat industri perbankan di tanah air sedang memasuki babak baru perjalanannya. Perubahan sebelumnya adalah bank konvensional yang mengelola uang nasabah menjadi bank modern yang mengelola aset nasabah. 

“Dan sekarang kita masuk pada babak bagaimana bank mengelola kehidupan orang atau nasabah. Nah, itulah bank digital,” jelas Indra Utoyo, Chief Executive Officer (CEO), Allo Bank.

Oleh karena itu, Allo Bank mengusung tagline "all in one, one for all, all for one". "Ini sebuah mantra bahwa layanan Allo Bank adalah sebuah super apps, satu aplikasi yang bisa memudahkan aktivitas kehidupan dari bangun tidur sampai tidur lagi, dari lahir sampai meninggal. Itulah yang menjadi visi kami," jelas profesional yang berkecimpung di bidang teknologi selama lebih dari tiga dekade ini. 

Ekosistem Adalah Kunci

Sebagai konsekuensinya, Allo Bank harus ditopang dan tumbuh di tengah ekosistem bisnis yang berhubungan dengan aktivitas nasabah sehari-hari. "Ya, khususnya untuk Allo Bank ini, ke depan, kuncinya ada di ekosistem. Ekosistem apa? Ekosistem jaringan bisnis baik offline maupun online yang bersinergi secara bersama-sama akan dibesarkan dan membesarkan Allo Bank," tegas Indra Utoyo.  

Ekosistem jaringan bisnis ini berupa jaringan retail, jaringan groceries, food & beverage, fesyen, mal, hiburan, studio, dan sebagainya. Integrasi berbagai jaringan tersebut dengan Allo Bank diharapkan akan mendorong nasabah bertumbuh lebih banyak dan sering berinteraksi serta bertransaksi. 

Sebagai bagian dari CT Corps, Allo Bank sebenarnya sudah berada di tengah ekosistem yang cukup lengkap. "Allo Bank tumbuh diawali dengan terintegrasi dengan jaringan ekosistem CT Corps yang merupakan salah satu jaringan bisnis terbesar, ada jaringan retail, jaringan properti, mal, studio, media dan jaringan keuangan. Ini sebuah basis bagi Allo Bank untuk tumbuh dan berkembang bersama ekosistem," jelas Indra. 

Namun hal itu dirasa belum cukup oleh Indra Utoyo. Menurutnya, Allo Bank akan terus berintegrasi dengan ekosistem-ekosistem lainnya secara inklusif, diawali dari jaringan milik para mitra strategis dan pemegang saham, seperti Indomaret, Indogrosir, Bukalapak, Grab, dan Traveloka.

“(Ekosistem) ini akan terus kami kembangkan karena kuncinya sekarang ada di kolaborasi dan inklusivitas, karena obsesi kami adalah memberikan kemudahan kehidupan bagi customer,” jelas peraih gelar Doktor di bidang Strategic Management dari Universitas Indonesia ini.

Selain memudahkan nasabah, ekosistem jaringan bisnis offline ini pun berperan sebagai “kantor cabang” fisik bagi bank digital. Hal ini tentu membawa ingatan kita pada konsep branchless banking yang pernah ramai digadang-gadang beberapa tahun lalu. Para mitra di ekosistem lah yang berperan sebagai kanal fisik bagi bank digital, seperti Allo Bank.

Tiga Landasan Teknologi