Find Us On Social Media :

26 Juta Data Pengguna Indihome Diduga Bocor, Kominfo Panggil Telkom

By Rizal, Senin, 22 Agustus 2022 | 13:30 WIB

Kabar 26 juta pelanggan Indihome diduga bocor

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merespon adanya dugaan kebocoran data pengguna layanan IndiHome. Saat ini, Kominfo sedang mendalami 26 juta data riwayat browsing hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK) dari pengguna jasa penyedia layanan internet tersebut. 

“Sehubungan dengan informasi dugaan kebocoran data pribadi pelanggan IndiHome, PT Telkom Indonesia (Persero), Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman terhadap insiden dugaan tersebut,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A. Pangerapan lewat keterangan resminya. 

Semuel mengatakan kominfo akan segera memanggil manajemen PT. Telkom Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk memperoleh laporan mengenai tindak lanjut dari perusahaan Telkom atas dugaan kebocoran data tersebut. 

“Kementerian Kominfo juga akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom untuk mendapatkan laporan dan langkah tindak lanjut Telkom terkait dugaan insiden,” tambah Dirjen Aptika Kemenkominfo ini. 

Kemenkominfo mengungkap, pihaknya juga akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan perlindungan data pribadi Telkom. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk penyelidikan lebih lanjut. 

“Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan perlindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” ungkap Semuel. 

Sebagai informasi, laporan mengenai adanya kebocoran data pengguna layanan IndiHome pertama kali diungkapkan oleh Teguh Aprianto, Founder Ethical Hacker Indonesia. Ia mengatakan, 26 juta data browsing history milik pengguna IndiHome bocor dan dibagikan secara gratis. 

Telkom Membantah

Telkom Group membantah dugaan data pelanggan Indihome bocor. Menurut Ahmad Reza (SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom Group), pihaknya tidak menemukan bukti keaslian data tersebut. “Kami dari pagi sudah dan terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut. Temuan awal menunjukkan data itu hoaks dan tidak valid,” ungkap Reza kepada Antara.

Seperti kami beritakan, seorang pengguna forum Breached menyebarkan data berukuran 16GB yang diklaim merupakan data pelanggan Indihome yang bocor. Data tersebut berisi 26,7 juta data, termasuk nama, jenis kelamin, NIK, dan kata pencarian di Google Search. 

Namun pihak Telkom berargumentasi, data tersebut bertentangan dengan data yang mereka miliki. Contohnya disebut ada 26 juta lebih data, padahal pelanggan Indihome cuma 8 juta. 

Selain itu, Telkom tidak pernah memberikan email kepada pelanggan Indihome. Domain email resmi Telkom juga @telkom.co.id. Padahal di data yang bocor ini, setiap orang memiliki email dengan domain @telkom.net.