Find Us On Social Media :

Virtus Showcase 2022 Bahas Distributed Enterprise dan Edge Computing

By Rizal, Jumat, 16 September 2022 | 12:00 WIB

kiri ke kanan) - Christian Atmadjaja, DIrektur Virtus Technology Indonesia- Amirul Wicaksono, Direktur Teknologi & Operational Bank DKI- Andries Indrajaya, VP of ICT JNE- Erwin Yusran, country data center sales lead, Indonesia, Dell Technologies - Chun Wui, Senior Manager Solution Engineering VMware.

PT. Virtus Technology Indonesia (Virtus) penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (TI) dan digital, hari ini kembali menggelar ajang tahunan Virtus Showcase 2022 pada tanggal 15 September 2022, di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.

Event yang kembali digelar secara offline ini menghadirkan para pakar dan praktisi dibidang distributed enterprise dan edge computing untuk mendiskusikan tren, tantangan maupun peluang saat ini dan di masa depan.

Virtus Showchase 2022 mengangkat tema “Edge of Distributed Enterprise: Embracing the Next Digital Wave”. Tema ini dipilih dengan melihat perkembangan bisnis saat ini yang dituntut untuk menjangkau pasar baru dan hadir di mana pelanggan berada.

Tren ini mendorong munculnya konsep bisnis perusahaan terdistribusi atau distributed enterprise, dimana perusahaan tidak lagi bergantung pada data center terpusat melainkan langsung memproses dan menganalisa data di tempat data tersebut dihasilkan.

Model distributed enterprise membutuhkan dukungan teknologi edge yang dinilai mampu memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi perusahaan dalam penerapan remote working, akses produk dan layanan yang lebih terdistribusi, hingga konsumsi media yang tidak terbatas, terutama akibat pandemi COVID-19 yang mempercepat inovasi ini sehingga mendorong bisnis menjadi lebih inventif.

Menurut penelitian terbaru Gartner saat ini sekitar 10 persen data yang diproduksi oleh perusahaan dibuat dan diproses diluar data center atau cloud tradisional yang terpusat, namun pada tahun 2025 akan mencapai 75 persen.

Peningkatan data baik dari sisi volume maupun kecepatannya itu dipicu oleh deployment perangkat IoT yang melaju untuk kebutuhan bisnis, konsumer hingga pemerintahan seperti smart city.

Menurut Gartner, ini akan menjadikan pengelolaan data yang mengandalkan data center dan cloud terpusat menjadi tidak efisien dan memadai lagi.

Christian Atmadjaja, Direktur Virtus VSC 2022 mengatakan saat ini dunia mulai pulih dari pandemi dan digitalisasi tidak diragukan lagi akan meningkat. Beragam perangkat pintar sudah pasti akan semakin banyak diimplementasikan oleh perusahaan dan organisasi untuk mempercepat inovasi dan pemulihan bisnis paska pandemi. Konsekuensinya data yang diproduksi baik dari sisi volume maupun kecepatannya akan menghadirkan tantangan bagi bandwith dan jaringan internet.

"Di titik inilah distributed enterprise dan edge akan menjadi sangat penting dalam membuka potensi penuh berbagai industri," katanya.

Virtus Showcase 2022 menjadi jembatan bagi para pelaku industri dan berbagai penyedia solusi IT seperti Edge Computing, End-user computing, SD-WAN, Secure Access Service Edge (SASE), Zero-Trust Security, 5G, IoT, AI dan Machine Learning (ML), serta Cloud Native untuk berkolaborasi meraih peluang dalam memaksimalkan adopsi edge untuk kelangsungan bisnis mereka.

Pada sesi panel diskusi interaktif, hadir narasumber dari pelaku industri seperti Amirul Wicaksono selaku Direktur IT dan Operasional Bank DKI, dan Andries Indrajaya sebagai Vice President of Technology PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang membahas lebih dalam pengalaman mengenai implementasi teknologi edge computing dan tantangan serta peluang distributed enterprise di Indonesia.

“Implementasi edge computing di Indonesia sendiri bisa dikatakan masih dalam tahap dini dimana pelanggan masih mencari tahu lebih dalam terkait use case yang dapat mereka gunakan," ujarnya.

Di beberapa industri sudah bisa kita lihat contohnya seperti di industri gaming yang memanfaatkan edge untuk memberikan user experience dan latency yang terbaik karena perusahaan gaming harus "mendekatkan" dirinya ke pengguna mereka. Selain itu, dua tantangan yang perlu diperhatikan untuk mengadopsi edge computing di Indonesia yaitu security dan infrastruktur.

Dari segi security, pelanggan harus memastikan implementasi cybersecurity seperti SASE untuk menjaga hubungan yang aman antara aplikasi dan endpointnya. Lalu dari segi infrastruktur, kesiapan edge data center yang handal dan juga infrastruktur jaringan yang baik menjadi faktor penting untuk memastikan uptime dan business continuity.

"Harapannya, dengan acara seperti Virtus Showcase 2022 ini kami bisa membantu para pelaku bisnis untuk memulai perjalanan edge computing mereka”, jelas Stephanus.

“Dell Technologies memiliki sejarah panjang membantu pelanggan kami menyederhanakan dan mendorong penerapan edge,” jelas Hendra Lesmana, country general manager,Indonesia, Dell Technologies.

“Banyak teknologi transformasi seperti 5G dan SASE yang berkonvergensi di edge, sehingga penting bagi perusahaan untuk membangun fondasi digital untuk infrastruktur edge mereka," ucapnya.

Virtus Showcase 2022 membuka kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan berbagai solusi VMware yang memungkinkan organisasi untuk menjalankan, mengelola, danmengamankan aplikasi edge-native dengan lebih baik di berbagai lokasi.

Didukung dengan kemitraan di seluruh ekosistem yang luas, menjadi komitmen kami untuk memberikan solusi terintegrasi yang mulus kepada pelanggan,” ujar William Buyung, selaku Country Manager VMware Indonesia Virtus Showcase 2022 didukung oleh vendor IT terkemuka di dunia seperti VMware, Dell Technologies, Huawei, Trend Micro, Red Hat, Arista, Palo Alto, dan Yugabyte.