Find Us On Social Media :

Ketika Otomatisasi Menjadi Keniscayaan Di Dunia Hybrid Cloud

By Liana Threestayanti, Minggu, 18 September 2022 | 20:40 WIB

Adopsi hybrid cloud dan perhatian bisnis pada aplikasi mengharuskan otomatisasi tersedia di mana saja. Bagaimana teknologi open source dapat berperan?

Penulis: Tom Anderson, Vice President, Red Hat Ansible Automation

Gencarnya adopsi hybrid cloud dan perhatian bisnis yang terpusat pada aplikasi mengharuskan otomatisasi (automation) tersedia di mana saja ia dibutuhkan. Bagaimana teknologi open source dapat berperan? 

Dalam beberapa tahun ini terlihat bahwa enterprise menginginkan aplikasi, data dan sumber dayanya ada di tempat yang paling memberikan manfaat bagi bisnis dan model operasionalnya. Artinya otomatisasi harus tersedia di mana saja untuk dijalankan. 

Otomatisasi di semua platform dan lingkungan membutuhkan mekanisme umum dengan pendekatan otomatisasi sebagai kode (automation as code), didukung oleh komunitas praktisi dan bahkan arsitek otomatisasi atau komite untuk membantu menyusun dan menjalankan strategi tersebut.

Berdasarkan laporan terbaru IDC Market Forecast — Worldwide IT Automation and Configuration Management Software Forecast, 2021–2025[1] — “Tools software manajemen sistem terbaik harus mengimbangi operasional yang semakin kompleks, terutama dalam perusahaan yang tidak bisa menambah jumlah karyawan untuk memenuhi persyaratan.” 

Mengelola keseluruhan kompleksitas ini bukan tugas mudah karena TI dan bisnis harus terus berkembang. Ini bukan lagi masalah “jika” organisasi beralih ke otomatisasi, tapi tools otomatisasi “mana” yang mereka pilih.

Di sinilah kekuatan teknologi open source unggul. Berdasarkan penelitian yang sama dari IDC, “inovasi yang digerakkan oleh open source membantu mendukung pertumbuhan pemain dan teknologi baru.” 

Dengan pendekatan otomatisasi yang berbasis komunitas dan konsisten, para pakar terkait menulis integrasi tersebut dan membaginya dengan tim-tim lain, terbangunlah komunitas internal praktisi yang bisa beradaptasi terhadap perubahan dan deployment, sehingga memungkinkan enterprise memasuki cloud dengan kecepatan yang terakselerasi.

Beginilah cara Red Hat, melalui Red Hat Ansible Automation Platform, melakukan pendekatan terhadap otomatisasi, menyediakan inovasi yang disesuaikan untuk tiap platform individual, dikombinasikan dengan bahasa yang standar dan cross-framework. Dengan pergeseran ke arah konsumsi layanan dan sumber daya public cloud dan sumber daya yang terus berlangsung, kuncinya adalah memiliki platform yang memungkinkan Anda memanfaatkan keahlian, bahasa dan taksonomi yang sama, yang sudah digunakan tim Anda untuk mendorong efisiensi dan penghematan serta implementasi di on-premise. Pendekatan ini memungkinkan enterprise mencapai apa yang mereka inginkan, di mana saja mereka menginginkannya, di cloud seperti Amazon Web Service dan Microsoft Azure.

Mendukung Agilitas Di Edge

Kita tahu bahwa enterprise dan kebutuhan mereka tidak berakhir pada otomatisasi cloud. Aset di edge kini sama pentingnya dan, bahkan bisa dikatakan lebih sulit untuk dikelola, dibandingkan aset di pusat data. 

Komputasi edge sangat kritis bagi bisnis, sehingga otomatisasi di edge tidak bisa ditawar lagi. Ketersediaan semua proses yang ada dan komponen grup dengan menggunakan tool seperti Ansible Automation Platform memungkinkan perusahaan memindahkan manajemen edge dari tugas rumit yang harus dilakukan beberapa orang, menjadi satu, dengan pengelolaan dan integrasi komponen yang umum dan workflow digunakan dengan Ansible.