Find Us On Social Media :

Cloudera Bagikan Cara Menyusun Strategi Data Enterprise yang Benar

By Rizal, Senin, 26 September 2022 | 16:00 WIB

Rob Bearden (CEO Cloudera) menghadiri wawancara eksklusif bersama rekan media di Jakarta

Banyak perusahaan berlomba-lomba ingin bermigrasi ke layanan cloud yang menawarkan banyak fitur menarik dan memberikan efisiensi bagi perusahaan. Sayangnya, banyak perusahaan yang lupa menyiapkan strategi data enterprise sebelum beralih ke cloud.

Tanpa strategi data enterprise, perusahaan-perusahaan akan terkunci dalam ekosistem yang spesifik karena kebijakan vendor dan sistem yang bersifat eksklusif dan tertutup (proprietary).

Cloudera, perusahaan data hybrid membagikan beberapa cara untuk menyusun strategi data enterprise dengan benar dan tepat. Sebelum bermigrasi ke cloud, perusahaan-perusahaan harus mengadopsi pendekatan yang memprioritaskan data dan menjalankan strategi data yang selaras dengan target bisnis mereka.

Rob Bearden (CEO Cloudera) mengatakan perusahaan harus memiliki strategi data enterprise sebelum beralih ke cloud. Ada dua cara penting dalam menyusun strategi data enterprise yaitu kombinasi dari beberapa hal semacam top down dan bottoms up. Perusahaan juga harus mengetahui segala keinginan dan kebutuhannya terlebih dahulu sebelum beralih ke cloud.

"Hal pertama yang ingin kita lihat adalah, apa outcome bisnis yang ingin Anda capai?. Bagian bisnis mana yang Anda coba deliver?. Seperti apa hasil yang diinginkan dan memastikan bahwa kita memahami sumber data yang akan menggerakkan data itu, bahwa kita memahami unit ekonomi yang perlu kita analisis untuk dapat membuat rekomendasi visualisasi dan analitik sehingga keakuratan rekomendasi tersebut mendorong outcome bisnis," katanya dalam wawancara eksklusif bersama InfoKomputer di Jakarta.

"Sisi lainnya adalah, dimana data Anda berada?. Dari mana data Anda berasal?. Apa saja sumber data yang berbeda?. Apakah mereka akan keluar di edge?. Apakah mereka akan menjadi produk yang bergerak seperti traktor atau mobil?. Apakah mereka akan menjadi Internet of Things, di mana kita akan menarik keluar data lalu lintas, data cuaca?. Apakah data terkunci di mainframe besar? Apakah data on premise saya berada di pusat data dan dataset yang besar?," katanya.

Strategi data harus mempertimbangkan kebutuhan bisnis dan IT, serta menyeimbangkan keamanan, kenyamanan dan biaya. Dengan strategi data enterprise yang holistik, perusahaan-perusahaan dapat mendukung tujuan bisnis dan mengurangi risiko dengan fokus pada penyimpanan data, pengelolaan dan perlindungan.

Strategi data enterprise yang efektif juga memastikan rangkaian kebijakan keamanan dan tata kelola data yang konsisten di semua lingkungan, sekaligus memberikan asal mula data yang jelas serta jalur audit yang penting untuk memastikan integritas data dan kepatuhan.

"Anda perlu benar-benar paham dari mana data berasal? Seperti apa aliran datanya, apa data perlu mendarat, apakah berhenti di sana, untuk memberikan visibilitas bisnis, untuk membuat keputusan," ucapnya.

Nantinya, perusahaan cukup memantau semua indikator secara real time dan membuat rekomendasi serta penyesuaian secara real time. Setelah itu, perusahaan tinggal melihat data pipeline itu untuk mengetahui tingkat kurasinya dan seperti apa media data engineering itu turun ke pipeline.

Setelah diproses, metadata dari transaksi itu mau dibawa ke mana? Sebab Anda harus memikirkan sebelumnya tentang data transaksional lain atau kumpulan metadata apa yang mereka perlukan untuk dapat beroperasi dan di mana kemungkinan besar mereka akan dipakai.

"Tapi itulah yang kami lakukan sebagai sebuah perusahaan dan bahwa kami memiliki layanan, tool, dan platform," ujarnya.