Find Us On Social Media :

Contoh Artificial Intelligence untuk Pengendalian Populasi Hama

By Liana Threestayanti, Jumat, 30 September 2022 | 11:00 WIB

Saat ini semakin banyak contoh artificial intelligence yang dikembangkan untuk tujuan lebih spesifik. Salah satunya adalah pengendalian hama. (Foto hanya ilustrasi)

Saat ini semakin banyak contoh artificial intelligence yang dikembangkan untuk tujuan yang lebih spesifik. Salah satunya adalah pengendalian hama.

Contoh artificial intelligence ini dikembangkan secara kolaboratif antara Universidad Veracruzana, Meksiko dan Secretary of Agriculture of Mexico (Programa Operativo de Moscas, DGSV-SENASICA) untuk mengatasi hama lalat buah

Baca juga: Apa Itu Teknologi Artificial Intelligence?

Contoh artificial intelligence ini dikembangkan secara khusus karena dampak yang ditimbulkan oleh hama ini memang luar biasa.

Lalat buah Mediterania (Ceratitis capitata) dan lalat buah Meksiko (Anastrepha ludens) adalah dua dari berbagai jenis hama yang paling merusak di dunia. Kerugian akibat serangan lalat buah ini diperkirakan bisa mencapai miliaran dolar Amerika. 

Sebenarnya sudah ada teknik terintegrasi untuk mengendalikan populasi kedua jenis lalat buah ini di beberapa kawasan di dunia. Teknik nya dikenal dengan nama sterile insect technique (SIT).

SIT pada dasarnya adalah teknik pengendalian kelahiran (birth control). Jutaan lalat dipelihara di "pabrik" khusus. Kemudian lalat disinar dengan sinar X atau sinar gamma untuk membuatnya steril. Selanjutmya, lalat dilepaskan di daerah yang terdapat hama.

Ketika lalat jantan yang steril/mandul ini kawin dengan lalat betina liar, telur dari lalat betina itu tidak akan subur untuk diletakkan di dalam buah. Dengan cara ini, tingkat populasi lalat dapat dikendalikan, bahkan dikurangi.

Baca juga: Cegah Bias, DeepMind Umumkan Contoh Artificial Intelligence Ini

SIT ditargetkan hanya pada spesies hama, tidak memasukkan materi genetik asing ke dalam populasi lalat, dan mengurangi penggunaan insektisida. Oleh karena itu SIT dipandang memiliki green credential yang baik. 

Kunci sukses dari SIT terletak pada proses radiasi. Untuk lalat tephritid, penyinaran biasanya dilakukan beberapa hari sebelum pupa berubah menjadi lalat dewasa. Ketika pupa diiradiasi terlalu cepat atau terlambat dalam proses perkembangannya, lalat dewasanya akan mengalami masalah pada mobilitas dan perilaku. 

Dalam kondisi terkontrol pun, waktu perkembangan pupa dapat bervariasi. Oleh karena itu, salah satu tes yang perlu dilakukan pasca penyinaran adalah menentukan umur fisiologis dari pupa.