Seiring dengan melonjaknya pertumbuhan big data, pemanfaatan cloud computing pun berubah menjadi kebutuhan yang esensial. Selain tak perlu menyediakan banyak data center on-premises yang kerap memakan banyak biaya, layanan komputasi awan ini juga bisa dikostumisasi sesuai kebutuhan.
Akan tetapi, praktik pemanfaatan cloud computing juga tak lepas dari beragam masalah. Dengan menjadikan cloud sebagai ujung tombak dalam hal penyimpanan data, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi oleh perusahaan. Misalnya saja, peningkatan risiko keamanan.
Tak hanya itu, tenaga IT pun didorong untuk melakukan inovasi karena adanya permintaan automatisasi yang lebih besar dan pengelolaan operasional yang konsisten,serta tantangan operasional.
Ketika menggunakan multi cloud, misalnya, pemanfaatan teknologi ini kerap kali menimbulkan silo-silo karena masing-masing cloud tidak saling “bicara”.
Baca Juga: Aplikasi PINTU Mengedukasi Kripto dan Blockchain ke 3 Kampus Indonesia
Masalah vendor locking juga kerap membuat pengguna kewalahan. Pasalnya, tak hanya sulit memindahkan workload, vendor locking juga "menjegal" pengguna ketika ingin melakukan kustomisasi dalam cloud. Alhasil, perusahaan harus menghubungi penyedia layanan untuk mendapat add-ons atau fitur tambahan.
Guna membebaskan pengguna dari berbagai batasan tersebut, penyedia layanan open source Red Hat menghadirkan teknologi open hybrid cloud. Lewat teknologi open source, pengguna dapat melakukan kustomisasi dengan bantuan tenaga IT mereka sendiri.
Bersamaan dengan upaya tersebut, kualitas tenaga IT perusahaan pun perlu ditingkatkan dengan memperluas wawasan terbaru seputar teknologi open source. Salah satu caranya melalui pendampingan dan membangun jaringan dengan para eksper teknologi open source.
Penyedia layanan open source yang juga memberikan pendampingan eksper kepada para penggunanya adalah Red Hat. Dengan menggunakan layanan Red Hat, perusahaan dapat mengetahui informasi terkini tentang masalah yang sering muncul dan pembaruan sistem terkini.
Baca Juga: Keyboard & Mouse Nirkabel Logitech ini Hadir dalam Pilihan Warna Baru
Tak hanya itu, platform open source juga didukung oleh banyak member Red Hat saat ini. Sebagai informasi, saat ini teknologi komputasi awan ditawarkan dalam tiga opsi, yakni private dan public cloud, serta edge computing.
Untuk memberikan insight yang mendalam tentang solusi ini, Red Hat menggelar Red Hat Summit: Connect 2022 pada Rabu (2/11/2022) di The Langham, Sudirman, Jakarta Selatan.