Pemerintah Provinsi Bali bersama dengan Fab City Foundation dan Meaningful Design Group baru-baru ini mendeklarasikan Bali sebagai “Fab Island” atau Pulau Fabrikasi Digital.
Putu Agung Prianta, Steering Committee of Bali Fab Fest dan Founding Partner of Meaningful Design Group, mengatakan bahwa Bali merupakan pulau pertama di dunia yang dideklarasikan sebagai Fab Island.
“Sebagai Fab Island, Bali akan menjadi pusat pertukaran ilmu para pelaku industri kreatif dan pegiat fabrikasi global di Indonesia, sekaligus pintu yang akan membawa perkembangan fabrikasi digital dunia ke Tanah Air,” tutur Putu.
Dengan mendeklarasikan diri sebagai Fab Island, Bali akan menjadi bagian dari jaringan global teknologi, inovasi dan entrepreneurship guna memberdayakan masyarakat Bali sampai ke akar rumput.
Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M., menuturkan, “Dengan Bali menjadi Fab Island, sektor pariwisata yang saat ini mendominasi perekonomian Bali, akan dikembangkan atau diberdayakan dengan jenis pariwisata baru, yaitu pariwisata berbasis teknologi atau technology tourism. Pariwisata berbasis teknologi ini akan berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk mencari solusi terhadap tantangan yang dihadapi melalui penelitian, pengembangan dan produksi bersama.”
Sementara itu, Sherry Lassiter, President dan CEO The Fab Foundation, mengatakan, “Fab Foundation membangun jaringan dan infrastruktur fabrikasi digital global. Kami sangat senang dengan bergabungnya Bali ke dalam jaringan global fabrikasi digital. Dengan menjadi Fab Island, Bali akan mendapatkan dukungan penuh dan akses ke jaringan global teknologi dunia, memiliki fab lab (laboratorium fabrikasi) sendiri, serta akan menjadi tempat pertukaran pengetahuan dan pembelajaran teknologi yang berkelanjutan.”
Program yang Akan Diadakan di Bali
Untuk mewujudkan Bali sebagai Fab Island, bakal ada berbagai program yang dijalankan dalam rangka mencapai misi Fab City Network di 2054.
Program tersebut di antaranya mencakup pengembangan infrastruktur fabrikasi digital melalui fab lab dan makerspace, serta program pendidikan dan pelatihan keahlian baru untuk peningkatan talenta.
Sebagai infromasi, Fab City Network adalah sebuah inisiatif fabrikasi digital global yang telah berjalan di 41 kota di dunia dan telah melahirkan dan menghubungkan 2.500 fab lab di berbagai negara ke jaringan global yang memungkinkan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan.
Di Indonesia, selain Bali, daerah yang sudah bergabung dalam Fab City Network adalah Papua, Parepare, Kabupaten Bangka Tengah, dan Sumedang.
Sementara beberapa kota mancanegara yang sudah tergabung di antaranya, Barcelona, Boston, Amsterdam, Shenzhen, Guanajuato di Meksiko, Ljubljana di Slovenia, Südburgenland di Austria.
“Program-program yang akan diadakan di Bali sebagai Fab Island akan disesuaikan kebutuhan dan konteks lokal. Oleh karena itu apa yang akan dilakukan di Bali bisa jadi akan berbeda dengan yang dilakukan di Fab City lain seperti Barcelona, Shenzhen, Boston atau kota dan daerah lainnya,” kata Tomas Diez, Executive Director of Fab Foundation dan Founding Partner of Meaningful Design Group.
Solusi dan inovasi berbasis fabrikasi digital yang dikembangkan di Bali diharapkan juga bisa berkembang menjadi solusi di wilayah-wilayah lain di Indonesia.
Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari belasan ribu pulau, menurut Tomas, sangat cocok untuk menerapkan skema fabrikasi digital terdistribusi.
Tomas menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor privat, hingga komunitas dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan fabrikasi digital di Indonesia.
“Hadirnya Bali sebagai Fab Island menjadi pintu bagi akses menuju jaringan global fabrikasi digital–tempat untuk belajar, membangun network, serta meningkatkan pengetahuan dan keahlian di bidang fabrikasi digital–dan akan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif Indonesia,” pungkas Tomas.
Baca Juga: Zoom Ungkap Masa Depan Gaya Kerja di Era Kolaborasi Pada Ajang G20
Baca Juga: Sideka NG dan Peran Penting Desa dalam Transformasi Birokrasi