Cloudera baru-baru ini menghadirkan kemampuan baru hybrid data untuk membantu perusahaan secara efisien memindahkan data, metadata, data workload, dan aplikasi data di cloud da on-premises.
Menurut Cloudera, kemampua-kemampuan ini adalah kunci dalam mengontrol hybrid data melalui strategi data-first sehingga memungkinkan keseluruhan bagian dalam perusahaan mengakses dan menganalisis data tanpa kendala.
Apa saja kemampuan baru yang ditawarkan Cloudera ini? Pertama adalah secure data replication, kemampuan replikasi data dan metadata antara platform Cloudera di data center dan public cloud. Replikasi data yang diklaim aman ini dilakukan melalui replication manager yang merupakan bagian dan fungsi baru di Cloudera Shared Data Experience (SDX).
Dalam proses pemindahan data ini, replication manager ini juga akan menyertakan metadata yang membawa kebijakan security dan governance dari data tersebut kemana saja data itu dipindahkan. Artinya, tidak diperlukan implementasi ulang kebijakan tersebut.
Replication manager sendiri merupakan layanan pemindahan data yang memindahkan data dan metadata dari on-premise ke cloud atau cloud ke cloud secara real time dengan antarmuka/interface berbasis policy yang mudah, sehingga hybrid data menjadi fleksibel.
Menyajikan solusi data ingestion pertama yang khusus dikembangkan untuk hybrid data, Cloudera juga menghadirkan kemampuan universal data distribution. Kemampuan ini, disebut Cloudera akan memungkinkan perusahaan mengontrol data flow dari asalnya sampai ke semua titik tempat data itu dikonsumsi, baik di lingkungan on-premises maupun di cloud.
Kemampuan ini dihadirkan melalui Cloudera DataFlow yang menyediakan distribusi data dengan lebih dari 450 connector dan data processor di seluruh ekosistem hybrid cloud sevice yang meliputi data lake, lakehouse, cloud warehouse, on-premises, dan edge.
Cloudera juga merilis portable data services yang memungkinkan analitik dan aplikasi data dapat dipindahkan secara cepat dan efisien antarinfrastruktur yang berbeda. Hal ini dimungkinkan karena layanan datanya dibangun dengan basis unified code dengan fungsionalitas yang identik di AWS, Azure, atau private cloud di lingkungan on-premises.
Transformasi Bisnis dengan Machine Learning dan AI
“Perusahaan-perusahaan di APAC, termasuk Indonesia, perlu memanfaatkan tool yang memungkinkan mereka mengubah data menjadi aset bisnis yang strategis supaya mereka berhasil menghadapi perubahan hari ini serta tantangan di masa depan,” saran Erwin Sukiato, Country Manager Indonesia, Cloudera.
Erwin melihat pentingnya kemampuan memanfaatkan data dengan cepat baik di lingkungan on-premises maupun di cloud seiring makin banyaknya perusahaan yang mengadopsi arsitektur data modern.
“Juga sangat penting untuk dapat memindahkan data di antara aplikasi dan workload secara efisien dan aman di seluruh infrastruktur hybrid, dan inilah kunci kesuksesan di masa depan,” Erwin menambahkan.