Find Us On Social Media :

Synthetic Party, Contoh Artificial Intelligence di Bidang Politik

By Liana Threestayanti, Selasa, 25 Oktober 2022 | 16:00 WIB

Satu lagi contoh artificial intelligence yang menarik, yang kali ini datang dari dunia politik. Sebuah partai politik berbasis AI dibentuk di Denmark.

Sebagai informasi SDG merupakan target yang diberlakukan bagi semua negara untuk dicapai pada tahun 2030, dengan topik-topik seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan perubahan iklim. 

Synthetic Party mencanangkan untuk merebut satu kursi di parlemen dengan mencalonkan diri dalam pemilihan umum yang akan digelar di Denmark pada bulan November. Sejauh ini Synthetic Party baru memperoleh sebelas dari 20.000 tanda tangan yang dibutuhkan untuk bisa ikut dalam pemilu.

Baca juga: Contoh Artificial Intelligence untuk Pengendalian Banjir di Jakarta

Leader Lars sendiri tidak akan dipilih di mana pun, tetapi anggota manusia dari The Synthetic Party berkomitmen untuk menjalankan platform AI partai.

Jika partai berhasil meraih kursi di parlemen, Staunæs mengatakan bahwa AI akan mengontrol kebijakan dan agenda, dan manusia akan berperan sebagai interpreter dari program. 

Fenomena politikus virtual sebenarnya bukan hal baru. Sebelum kehadiran Synthetic Party, SAM hadir di Selandia Baru dan Alisa di Rusia. Namun Staunæs mengeklaim, partainya berbeda dengan politikus virtual lainnya. Synthetic Party menekankan pada investigasi terhadap cara manusia meraih manfaat dari artificial intelligence, bukan mengedepankan peran AI hanya sebagai juru bicara.