Ketiga, Menambah Mobil Bekas. Menambah stok mobil bekas sesuai dengan minat atau kebutuhan pasar dengan dana hasil Buyback.
Keempat, Menjual Stok Mobil Tambahan. "Showroom mobil bekas mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penjualan stok mobil bekas tambahan," cetus Pandu.
Terakhir, Pembelian Kembali. Showroom mobil bekas membeli kembali mobil yang dijual ke Broom sesuai jangka waktu yang disetujui.
“Keterbatasan akses finansial dan manajemen inventori adalah beberapa masalah utama yang dihadapi oleh bisnis konvensional seperti seperti showroom mobil bekas untuk mengembangkan bisnisnya secara optimal. Dengan hadirnya produk Buyback ini, Broom berharap dapat memberikan solusi fleksibel bagi para pemilik showroom mobil bekas untuk memaksimalkan potensi sumber daya serta dan cash flow untuk mengembangkan bisnis mereka,” jelas Pandu.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan kendaraan berpenumpang dari 2018 - 2020 di Tanah Air mencapai 6.5%.
Melihat tren ini, Broom optimis pasar mobil bekas akan terus tumbuh, sejalan dengan peningkatan jumlah showroom mobil bekas yang kini mencapai 40,000 di seluruh Indonesia.
Broom didirikan pada Juni 2021 dengan 5 showroom sebagai konsumen pertamanya. Sejak itu, Broom telah berkembang pesat dan telah membantu lebih dari 3.000 showroom yang tersebar di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Surabaya.
Layanan Buyback dari Broom juga tercatat telah terbukti membantu showroom mobil bekas meningkatkan rata-rata jumlah inventaris showroom hingga 65% dan mendorong pertumbuhan omset hingga 2,5x lipat per bulannya.
Baca Juga: Startup Broom Raih Pendanaan US$3 Juta dari AC Ventures Hingga Pendiri Kopi Kenangan