Meskipun konsol ini juga masih mengalami kekurangan pasokan, tampaknya Nintendo telah melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam memenuhi permintaan, sehingga mengurangi peluang para reseller online untuk mendapat untung.
Lalu, dengan kenaikan harga konsol game yang masih berlangsung, apakah konsol game masih terjangkau bagi masyarakat Indonesia?
Konsol Game Termasuk Sebagai Barang Mewah Bagi Masyarakat Asia Tenggara, Kecuali Singapura
Menggunakan data rataan harga konsol game di e-commerce dan rataan gaji per tahun yang didapatkan dari World Bank, iPrice menganalisa keterjangkauan harga konsol game di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara.
Hasilnya, konsol game paling terjangkau bagi masyarakat Singapura. Rata-rata masyarakat negara tersebut hanya membutuhkan 1% dari gaji per tahun untuk sebuah konsol game.
Nilai ini sangat kontras jika dibandingkan dengan pasar seperti Indonesia dan Vietnam, di mana konsol akan menelan biaya sekitar seperlima dan seperempat dari pendapatan tahunan mereka.
Perbedaan ini tentunya disebabkan oleh berbagai faktor termasuk penetapan harga dari produsen konsol, pasokan dan permintaan pasar, aktivitas reseller, juga tingkat pendapatan rata-rata.
Di Indonesia sendiri, rendahnya keterjangkauan konsol sebagian besar disebabkan oleh tingkat pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.
Selain itu, harga konsol yang dibanderol 57% lebih tinggi menjadikan Indonesia sebagai negara dengan harga konsol game termahal, terutama untuk model kelas bawah setiap brand seperti Xbox Seri S, Nintendo Switch Lite, dan PS5 Digital.
Namun, sampai permintaan dan pasokan kembali normal dan harga pasaran konsol kembali menurun mendekati harga jual resmi pun, produk-produk ini kemungkinan akan terus menjadi produk mewah yang sulit dijangkau bagi kebanyakan negara Asia Tenggara.
Baca Juga: Go Internasional, Brand Lokal Ini Andalkan Platform Payment Gateway