Penulis: Budi Janto, President Director & General Manager, Lenovo Indonesia
Perkembangan teknologi digital semakin pesat, khususnya semenjak pandemi Covid-19. Di saat yang bersamaan, untuk bisa pulih dan bangkit pasca pandemi.
Pengembangan ekosistem UKM dan startup digital membutuhkan inovasi dan kolaborasi. Sehingga melalui Presidensi G20 Indonesia menyelenggarakan berbagai upaya akselerasi dan pengembangan untuk pulih pasca pandemi COVID-19, termasuk Forum Digital Innovation Network (G20 DIN) yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Tak hanya untuk bangkit, akselerasi digital UKM dilakukan guna memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing agar dapat memanfaatkan tingginya tingkat penetrasi jumlah pengguna internet di Indonesia yang telah mencapai 204,7 juta per Januari 2022 menurut We Are Social.
Banyak UKM dan startup digital yang meningkatkan investasi pada teknologi baru di saat pandemi. Kami mengukur activation rates, yakni ketika orang benar-benar mengaktifkan perangkat baru yang telah mereka beli pertama kalinya – sebagai bagian dari proses konfigurasi software.
Sejak pandemi berlangsung, kami melihat terjadinya peningkatan jumlah perangkat yang didistribusikan untuk end user – bertumbuh melebihi pertumbuhan yang sudah ada.
Bahkan sebelum COVID, teknologi telah menjadi fokus utama untuk para UKM dan startup digital.
Teknologi yang dimaksud jauh melampaui penyediaan perangkat seperti laptop, desktop, telepon seluler yang dipergunakan untuk alat kerja mereka, tetapi juga meliputi penerapan penyimpanan cloud, server, perlengkapan jaringan komputer, keamanan, juga software beserta layanannya.
Saat ini, UKM dan startup digital meningkatkan investasi pada cloud. Dengan bertahannya model kerja hybrid, fokus saat ini telah bergeser ke arah transformasi bisnis menggunakan teknologi atau biasa disebut sebagai transformasi digital, dan jauh dari sekadar membeli perangkat keras untuk para karyawan yang bekerja dari rumah.
Dengan tingkatan detail seperti ini, apa yang dapat menjadi opsi teknologi selanjutnya bagi para UKM dan startup digital?
Menciptakan ekosistem dunia yang kita nantikan
Tanpa kolaborasi tim, organisasi tidak akan sukses, Deloitte menjelaskan kolaborasi sebagai komunikasi yang efektif untuk mengidentifikasi serta menjalankan sesuatu dengan ide-ide baru serta meningkatkan efektivitas dalam sebuah tim.
Bahkan sebelum Covid-19, kualitas-kualitas ini menjadi penting. Dengan tenaga kerja yang saat ini umumnya tersebar di berbagai wilayah, kualitas dari kolaborasi ini menjadi jauh lebih penting.
Kita semua telah belajar untuk menggunakan perangkat milik kita dengan cara baru ketika pandemi berlangsung, dan kita tidak akan mengubah lagi kebiasaan baru tersebut sekarang ini.
Hal yang akan berubah adalah “ekosistem perangkat” – yaitu monitor dan aksesoris yang dipasangkan dengan tablet atau PC kita.
Ekosistem perangkat ini meliputi perangkat input dan power, smart camera dan sistem audio, sekaligus aplikasi-aplikasi spesialis dan software berbasis cloud untuk meningkatkan kualitas kolaborasi dan penyebaran informasi, dengan keuntungan tambahan yaitu keamanan.
Bukan sekadar suatu pembaharuan: menuju level yang lebih canggih
Banyak upgrade teknologi yang mencakup penggantian perangkat, terispirasi dari COVID. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun jenis UKM kecil, meng-upgrade ke perangkat baru.
Dan jenis UKM yang lebih besar harus menyediakan karyawannya komputer kerja di rumah mereka, serta meningkatkan jaringan dan keamanan.
Pembaruan yang meluas ini, menjadi tanda dimulainya pendekatan terhadap teknologi yang lebih canggih dan terukur oleh banyak UKM dan startup digital.
Ketika ditekan untuk melakukan peningkatan, banyak yang akhirnya menemukan bahwa teknologi dan akses kepada teknologi itu sendiri telah mengalami banyak kemajuan.
Menanggapi ini, banyak dari mereka yang akhirnya mengevaluasi ulang akan pentingnya berbagai layanan tadi terhadap bisnis mereka.
Sebelum Covid-19, banyak perusahaan yang hanya menggunakan komputer jinjing dengan standar seadanya.
Sekarang, kebutuhan akan device yang mumpuni dan memberikan nilai tambah dapat menciptakan perbedaan yang signifikan dalam segi efisiensi dan kesempatan bisnis, karena teknologi baru saat ini lebih mudah diakses.
Dengan investasi yang tepat pada layanan, perusahaan dapat memastikan dengan mudah bahwa mereka memiliki sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang, sekaligus memberdayakan sumber daya tersebut untuk merekrut tenaga kerja baru dan bekerja secara efisien dengan tenaga kerja yang sudah ada.
Lenovo ThinkBook dengan Windows 11 sebagai contohnya, laptop ini ini menawarkan solusi kebutuhan teknologi ideal terkemuka bagi para eksekutif muda dan praktisi SMB’s.
Hal tersebut diwujudkan melalui beragam fitur-fitur canggih dan aman bagi para pelanggan. Keunggulan itu dapat ditemui melalui ThinkBook 14s Yoga sebagai laptop 2-in-1 yang menonjolkan performa tinggi, fitur intuisif dengan teknologi Modern Standby, desain yang elegan, serta konektivitas hebat, dan beragam fitur untuk keamanan PC yang cocok bagi para praktisi SMB’s.
Selain itu, ThinkBook 14 Gen 2 sebagai lini premium yang menunjang proses bekerja secara remote, di desain secara ringan untuk memudahkan mobilitas pengguna, dan kenyamanan bekerja melalui teknologi low blue light serta AI-based Whisper Voice pembatalan bising mengoptimalkan audio telekonferensi sementara Mode Switch memberi Anda kontrol yang tepat dari mikrofon Anda.
Windows 11 Pro yang disematkan dalam ThinkBook 14 Gen 2 mendukung kebutuhan mobilitas modern dengan performa premium yang memberikan berbagai macam solusi untuk kebutuhan pengguna dalam menjalankan bisnis mereka.
Kami terus mengembangkan portofolio layanan IT kami untuk UKM dan startup digital, yang mencakup semuanya, mulai dari pengaturan remote untuk lingkungan operasi komputasi standar, layanan pengaturan jaringan, bantuan pengembangan software, hingga solusi keamanan.
Investasi teknologi baru untuk masa depan
UKM dan startup digital berbeda, beroperasi pada industri yang berbeda, pada pasar yang berbeda pula.
Tentunya terdapat risiko tertinggal dari segi teknologi, namun risiko tersebut meningkat ketika bisnis tidak berinvestasi pada sistem dan layanan baru.
Perusahaan memiliki kemungkinan tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi untuk melaporkan bahwa setidaknya 80% dari interaksi pelanggannya pada hakikatnya dilakukan secara digital, didukung dengan wilayah Asia Pasifik yang menunjukkan akselerasi terbesar dari segi interaksi digital.
Dunia terus berubah, dan cara orang menjalankan bisnis berubah dengan lebih cepat. Lanskap teknologi bisnis juga sedang bertransformasi.
UKM dan startup digital mungkin dapat meneruskan bisnis dengan perangkat IT dasar yang aman, namun akan meningkatkan risiko bagi UKM tersebut untuk tertinggal dari para kompetitornya yang telah bertransformasi ke dalam dunia digital yang bersifat hybrid.
Untuk mengikuti perubahan dengan baik, penting bagi UKM dan startup digital untuk memanfaatkan teknologi secara tepat untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dan memenuhi kebutuhan pelanggan mereka yang terus berevolusi.
Baca Juga: Handson Acer Spin 3 Active: Layar Fleksibel, Multitasking Lancar