Kebijakan Elon Musk yang keras membuat beberapa karyawan Twitter jengah dan memilih untuk resign atau mengundurkan diri.
Sebelumnya, pemilik baru Twitter Elon Musk menyodorkan perjanjian kerja baru Twitter 2.0 kepada seluruh karyawan.
Elon Musk menganggap enteng ribuan karyawan yang resign karena ia yakin banyak karyawan Twitter yang setia.
"Yang bagus akan tetap ada, jadi saya tidak peduli," cuit Musk.
Dalam formulir tersebut, Musk menginginkan seluruh karyawan untuk bekerja lebih keras. Musk juga menginginkan seluruh karyawan yang ada untuk bekerja dari kantor tetapi kebijakan itu ditentang oleh banyak karyawan karena bekerja dari rumah tidak mempengaruhi performa mereka untuk perusahaan.
Jika tidak bersedia mematuhi peraturan terbaru, maka Elon Musk meminta para karyawan untuk enyah secepatnya.
Kebijakan lainnya yang juga membuat karyawan Twitter memilih untuk berhenti bekerja adalah kebijakan terkait jam kerja yang lebih panjang.
PHK Twitter
Twitter
Pemilik Baru Twitter Elon Musk mengakui telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya di Twitter karena Twitter merugi lebih dari 4 juta dolar AS atau setara Rp62,952 miliar per hari (kurs Rp 15.738 per dolar AS).
"Mengenai PHK, itu karena perusahaan merugi lebih dari 4 juta dolar AS per hari. Semua orang yang keluar ditawari tiga bulan pesangon. 50 persen lebih banyak dari yang diwajibkan secara hukum," kata Elon seperti dikutip dari Fox Business.
Twitter mengalami penurunan besar-besaran dalam pendapatan karena banyak iklan yang ditarik pemasangnya.