Contoh artificial intelligence telah merambah dunia komik dengan diluncurkannya buku komik berjudul “The Bestiary Chronicles.”
Sang penerbit, Campfire Entertainment, memanfaatkan teknologi artificial intelligence untuk menciptakan seluruh ilustrasi grafis yang terdapat di dalam buku komik tersebut.
Bahkan buku komik berupa trilogy ini digadang-gadang sebagai buku komik berseri pertama di dunia yang sepenuhnya dibuat dengan seni yang dibantu teknologi artificial intelligence atau AI-assisted art.
Baca juga: Apa Itu Teknologi Artificial Intelligence?
Mungkin banyak orang mengira komik berseri ini akan dipenuhi gambar-gambar surealis yang membingungkan, misalnya karakter berupa mahluk dengan anggota tubuh yang aneh. Namun sebaliknya, contoh artificial intelligence dapat memvisualisasikan tokoh-tokoh dalam komik ini ke dalam wujud yang menakjubkan, seolah datang langsung dari tangan seorang seniman digital berpengalaman.
Misalnya, tokoh perempuan di bagian ketiga trilogi yang berjudul “The Lesson” tampil sangat mirip Grace Kelly, seorang aktris cantik kelahiran Amerika Serikat yang kemudian dipersunting Pangeran Monako, Reinier III. Penulis The Bestiary Chronicles, Steve Coulson menceritakan bahwa untuk menciptakan tokoh tersebut, timnya menggunakan frasa "Hitchcock Blonde" yang kemudian diolah oleh artificial intelligence.
Contoh artificial intelligence di buku komik The Bestiary Chronicles ini dikerjakan oleh Midjourney, sebuah program atau sistem artificial intelligence proprietary yang dapat mengubah frasa teks pendek menjadi gambar dengan melakukan scanning terhadap database raksasa yang dilatih visual oleh manusia. Contoh lain dari program serupa adalah DALL-E dari OpenAI dan program open source Stable Diffusion.
Baca juga: Jelang 2023, Perhatikan Sembilan Tren Artificial Intelligence Ini
Sang penulis komik The Bestiary Chronicles, Steve Coulson mengatakan bahwa artificial intelligence dan Midjourney adalah sebuah tool visualisasi yang benar-benar baru yang secara radikal akan mengubah proses storytelling, baik di industri komik maupun hiburan secara umum.
“Teknologi yang digunakan untuk membuat cerita ini berkembang sangat cepat sehingga setiap isu mewakili kemajuan visual dari yang sebelumnya,” ucapnya seperti dikutip dari Geekspin.
The Bestiary Chronicles sendiri adalah sebuah fiksi ilmiah pengembaraan setebal 114 halaman yang bercerita tentang monster yang lahir dari keangkuhan teknologi manusia. Namun di sisi lain, komik ini juga memperlihatkan sebuah kemajuan luar biasa dari contoh-contoh artificial intelligence, seperti Midjourney, karena mampu menghasilkan gambar-gambar yang semakin canggih dan halus.
Bahkan menurut Steve Coulson, mata yang terlatih sekalipun mungkin akan sulit untuk membedakan antara gambar hasil AI dari gambar hasil karya desainer grafis. Namun hal ini bukan tak mungkin akan mengundang kritik para pegiat grafis, seperti yang terjadi pada karya seni AI beberapa waktu lalu.
Baca juga: Contoh Artificial Intelligence di Bidang Seni Ini Tuai Kontroversi
Kemajuan pembuatan gambar oleh AI ini digambarkan oleh Steve Coulson sangat pesat. Bagian ketiga dari trilogi, yaitu The Lesson, keluar pada tanggal 1 November lalu yang merupakan peningkatan secara visual dari bagian pertamanya, yang berjudul Summer Island dan keluar di bulan Agustus. Dalam waktu tiga bulan, disebutkan bahwa Midjourney mengalami dua peningkatan (upgrade).
"Menyenangkan sekaligus menakutkan. Tapi Anda tidak bisa ‘mengembalikan jin ke dalam botol’. Jadi, kami merangkul masa depan secepat mungkin," pungkas Steve Coulson.