Find Us On Social Media :

Hacktivism dan Serangan Siber Geopolitik Diprediksi Meningkat di 2023

By Rafki Fachrizal, Kamis, 8 Desember 2022 | 16:00 WIB

Ilustrasi Cyber Attack (Serangan Siber)

Perusahaan keamanan siber Trellix, baru-baru ini merilis laporan tahunan yang memprediksi ancaman siber untuk tahun 2023.

Menurut data yang dikeluarkan oleh “Trellix Advanced Research Center” ini, akan ada lonjakkan serangan yang dimotivasi oleh kepentingan geopolitik di wilayah Asia dan Eropa, kegiatan Hacktivisme (serangan yang dimotivasi agenda politik) antar partai politik, serta kerentanan di rantai pasok software inti.

“Kemampuan untuk memprediksi di dunia keamanan siber merupakan hal yang vital. Di saat organisasi/perusahaan fokus ke ancaman siber yang dekat, kami menyarankan semua pihak untuk melihat jauh ke depan agar kita memiliki posisi yang proaktif dalam menghadapinya,” kata John Fokker, Head of Threat Intelligence, Trellix.

“Peristiwa politik global serta adopsi teknologi baru akan melahirkan ancaman yang baru pula dari penjahat-penjahat siber yang lebih inovatif,” tambahnya.

Trellix Advanced Research Center merupakan pusat bagi ratusan analis dan peneliti keamanan siber terhebat di dunia dengan tujuan untuk membantu komunitas dan organisasi intelijen ancaman global dengan indikator serta wawasan baru yang dikumpulkan dari jaringan sensor ekstensif Trellix.

Lebih lanjut, Trellix Advanced Research Center memprediksi beberapa ancaman siber berikut yang akan terjadi di tahun 2023:

1. Konflik geopolitik dan zona abu-abu

Faktor geopolitik akan terus menjadi alasan utama yang melatarbelakangi kampanye misinformatif serta serangan siber yang dibarengi dengan aktivitas militer aktif.

2. Haktivisme jadi pusat perhatian

Saat sekelompok individu yang terdorong oleh propaganda bersatu untuk tujuan yang sama, mereka akan meningkatkan penggunaan alat siber untuk menyuarakan kemarahannya dan membuat kekacauan di seluruh dunia.

3. Kerentanan pada ‘loker’ software akan semakin banyak

Baik pelaku kejahatan siber maupun peneliti keamanan siber akan meningkatkan studi mereka terhadap lapisan kerangka software yang lebih mendalam, sehingga menyebabkan timbulnya serangan siber terkait dengan isu rantai pasok software yang lebih banyak.

4. Peningkatan aktivitas oleh penjahat siber remaja