Find Us On Social Media :

Berikan Resolusi 2023, Dell Ajak Lihat Peluang di Era Multi Cloud

By Liana Threestayanti, Senin, 12 Desember 2022 | 20:35 WIB

Dell Technologies menyampaikan empat resolusi yang perlu dipertimbangkan perusahaan agar dapat meraih manfaat teknologi berkembang di 2023.

Menjelang akhir tahun, Dell Technologies menyampaikan sejumlah resolusi yang perlu dipertimbangkan perusahaan/organisasi agar dapat meraih manfaat dari teknologi-teknologi yang berkembang di 2023. 

Dua eksekutif Dell Technlogies, Amit Midha, Presiden, Asia-Pasifik & Jepang dan Global Digital Cities, dan John Roese, Global Chief Technology Officer, menyampaikan resolusi tersebut dalam kesempatan media briefing virtual bertajuk “2023 Resolutions” yang dihadiri media dari kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ), termasuk InfoKomputer. 

Amit Midha melihat peran penting transformasi dan inovasi digital di 2022 dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Dengan sejumlah industri beralih dan menerapkan arsitektur multi cloud pada tahun 2022, Dell berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami yang terus berkembang dan tujuan transformasi digital mereka yang lebih luas,” ucapnya.

Selain berbicara tentang resolusi, keduanya juga menekankan peran solusi digital dalam menentukan masa depan masyarakat di APJ. 

1. Mengelola biaya jangka panjang cloud dan memutuskan arsitektur multi cloud edge yang tepat adalah beberapa prioritas para CIO di 2023

Roese menggarisbawahi beberapa teknologi baru yang  akan berkembang dan di mana para CIO bisa mengambil keputusan terkait teknologi tersebut di tahun depan. Ia menekankan bahwa pelanggan tidak lagi bisa menanggung risiko pembengkakan anggaran (over budget) yang disebabkan oleh distribusi kemampuan TI yang tidak efisien di cloud dan bahwa pelanggan harus memahami perhitungan biaya jangka panjang.

“Sangatlah penting bagi perusahaan modern untuk mengadopsi pendekatan multicloud yang memungkinkan mereka memiliki kendali penuh terhadap data dan aplikasi perusahaan, di mana saja data dan aplikasi tersebut berada. Pendekatan multicloud itu juga harus lebih hemat biaya dan bisa mengurangi kompleksitas cloud secara keseluruhan,” kata Roese.

Roese juga menggarisbawahi pentingnya mendukung pelanggan dan mitra untuk memutuskan bagaimana arsitektur multicloud edge yang sesuai dengan kebutuhannya dalam jangka panjang. 

“Tahun 2023, dunia akan semakin banyak membutuhkan data dan pemrosesan data. Saat ini, edge ada di mana-mana dan edge computing memiliki peluang tak terbatas. Jika perusahaan/organisasi tidak membuat keputusan tentang arsitektur edge yang mereka inginkan dalam jangka panjang, maka kemungkinan besar mereka akan berakhir dengan beberapa platform edge,” tambah Roese.

Menurutnya, perusahaan/organisasi harus memiliki perspektif strategis saat mengambil keputusan tentang arsitektur TI-nya. “Jadi, evaluasi model-model yang digunakan saat ini dan identifikasi arsitektur yang paling tepat untuk mengelola dan mengatur data serta beban kerja di seluruh cloud tanpa kerumitan tambahan dan biaya tersembunyi,” ujarnya.

2. Memberdayakan pelanggan dan mitra untuk menyelaraskan strategi keamanan siber di pusat data, cloud, dan edge

Roese menekankan pentingnya mendefinisikan kendali Zero Trust perusahaan/organisasi untuk mewujudkan manajemen identitas, manajemen kebijakan, dan manajemen ancaman yang konsisten di seluruh arsitektur enterprise TI. Menurutnya, di dunia multicloud yang sangat terdistribusi dan terhubung, Zero Trust akan menjadi landasan penting untuk memastikan data aman dan bisa dipercaya.