Find Us On Social Media :

EAS Hackathon Ciptakan Solusi IT Cegah Pencemaran Sampah Plastik Laut

By Adam Rizal, Jumat, 16 Desember 2022 | 13:45 WIB

(Ki-Ka) Ambassador of the Australian mission to ASEAN, H.E. Will Nankervis, (Kedua dari Kanan) Deputy Secretary-General (DSG) of ASEAN for Political-Security Community, H.E. Robert Matheus Michael Tene, Second Secretary (ASEAN), Alicia LUM

Australia, India dan Singapura menjadi tuan rumah EAS (East Asia Summit) Hackathon dengan tema “Combating Marine Plastic” yang diadakan pada 13 hingga 16 Desember di Jakarta. Acara ini diresmikan oleh Duta Besar Australia untuk ASEAN Will Nankervis, Duta Besar India untuk ASEAN Jayant Khobragade, dan Wakil Tetap Singapura untuk ASEAN Borg Tsien Tham. 

Duta besar dan pejabat EAS lain, pejabat senior Sekretariat ASEAN, The ASEAN Foundation, The Asia Foundation, CSIRO, organisasi masyarakat sipil, dan perwakilan sektor swasta juga turut hadir.

Penyelenggaraan Hackathon ini merupakan kelanjutan dari Lokakarya EAS Marine Plastic Debris yang diadakan pada 14‒15 February 2022. Acara ini terselenggara berkat kerja sama dengan the Asia Foundation (TAF), ASEAN Foundation, dan CSIRO (Australia’s Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation). 

Sementara masukan para ahli diberikan oleh Singapore’s National Environment Agency and India’s National Centres for Ocean Information Services and Coastal Research. Generasi muda dari negara-negara anggota EAS berkompetisi dalam menciptakan inovasi berupa aplikasi digital yang akan membantu memonitor sampah laut lebih akurat serta mendorong pelaku bisnis untuk meminimalisir penggunaan plastik dan melakukan daur ulang. 

EAS Hackathon Ciptakan Solusi IT Cegah Pencemaran Sampah Plastik Laut

Polusi plastik laut telah menjadi isu lingkungan hidup yang masif. Sebanyak 80% pencemaran di laut berasal dari plastik dengan 8 hingga 14 metrik ton plastik berakhir di laut setiap tahun. Terdapat 50-75 triliun keping plastik dan mikroplastik di lautan.

Jumlah sampah plastik diperkirakan akan melebihi jumlah ikan di laut pada tahun 2050. Masalah ini berdampak serius, tak hanya bagi kehidupan ekosistem laut, tetapi juga pada ketahanan pangan dan kesehatan manusia.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah sampah plastik di laut, di antaranya memberlakukan larangan plastik sekali pakai, mendirikan bank pengelola sampah, serta mendorong upaya daur ulang sampah plastik. Aplikasi besutan Hackathon ini diharapkan dapat melengkapi upaya dalam mengatasi tantangan tersebut.

Dalam sambutannya, Ambassador of Australia to ASEAN, H.E. Will Nankervis mengatakan bahwa, “Masalah sampah laut tidak akan terpecahkan tanpa partisipasi terus menerus dari generasi muda.”  

“Untuk memerangi isu ini, kesadaran dan partisipasi yang sebesar-besarnya dari pemerintah, sektor swasta dan masyarakat adalah hal yang krusial,” kata Ambassador of India to ASEAN, H.E. Jayant Khobragade.

Kiri)_Pemenang kedua EAS Hackathon on Combatting Marine Plastic Hoh Jia Da dan Oscar Ling dari Malaysia dalam sesi awarding

Chargé d’Affaires of the Permanent Mission of the Republic of Singapore to ASEAN Borg Tsien Tham turut menggarisbawahi bahwa Hackathon ini “memberikan ruang yang aman dan menyenangkan bagi para generasi muda untuk berlatih dan menghasilkan ide-ide baru dan kreatif”