Find Us On Social Media :

Diprediksi Hempaskan Google, Tanggapan ChatGPT Di Luar Dugaan!

By Liana Threestayanti, Rabu, 21 Desember 2022 | 19:00 WIB

Belum ada satu bulan dirilis, contoh artificial intelligence ChatGPT disebut-sebut, cepat atau lambat, bakal menghempaskan model bisnis Google.

Belum ada satu bulan ChatGPT dirilis, contoh artificial intelligence dari OpenAI ini disebut-sebut, cepat atau lambat, bakal menghempaskan model bisnis Google maupun search engine lainnya.

Yang angkat bicara tentang hal itu justru para mantan karyawan Google, Sridhar Ramaswamy dan Paul Buchheit. Ramaswamy adalah mantan kepala Google Advertising pada tahun 2013-2018. Sedangkan Buchheit adalah orang yang berjasa dalam pengembangan Gmail dan prototip Google AdSense. 

Seperti diketahui, OpenAI, yang pendiriannya melibatkan Elon Musk, merilis contoh artificial intelligence ChatGPT. Chatbot ini dapat merespons text prompt yang diketikkan pengguna dan dapat menulis essay, lirik lagu, cerita pendek, marketing pitch, naskah, surat komplain, dan bahkan puisi serta kode program.

Baca juga: Lagi Viral, Apa Itu ChatGPT dan Cara Menggunakannya

Aneka kemampuan tersebut tak pelak membuat contoh artificial intelligence ini menjadi viral dan mengundang satu pertanyaan, akankah ChatGPT mengakhiri monopoli Google di bidang mesin pencarian atau search engine? 

Dikutip dari theinsaneapp.com, Sridhar Ramaswamy mengatakan, ChatGPT dapat menghancurkan model bisnis Google karena pelanggan atau pengguna tidak lagi mengeklik tautan mengandung iklan yang disajikan search engine ini. 

Berdasarkan laporan tahun fiskal terbaru Google, diketahui pendapatan Google dari iklan sampai dengan tahun 2021 mencapai US$209,49 miliar, atau 81% dari total pendapatan Alphabet, parent company dari Google.

Proses pencarian informasi di ChatGPT disebut lebih simpel dengan memberikan satu jawaban yang merupakan sintesa informasi dari jutaan situs web. Sementara Google, seperti yang ketahui, menyajikan jawaban berupa tautan-tautan paling relevan dengan kata kunci pencarian.

Menurut Ramaswamy, tujuan Google adalah pengguna mengeklik iklan dan tautan. Jadi, ChatGPT menurutnya memberikan pengalaman yang lebih baik, dalam arti pengguna terbebas dari urusan mengeklik tautan, termasuk tautan yang mengandung iklan.

Kepada dailymail.co.uk, Paul Buchheit juga memperkirakan dominasi search engine, khususnya Google, akan segera terdisrupsi. Bahkan Buccheit memprediksi disrupsi total akan terjadi dalam waktu satu atau dua tahun lagi. 

“Backend dari search engine dimanfaatkan artificial intelligence untuk mengumpulkan informasi dan link yang relevan yang kemudian akan diringkas untuk pengguna. Seperti meminta seorang peneliti profesional untuk melakukan pekerjaan itu, bedanya adalah AI akan melakukannya secara instan, sementara manusia membutuhkan waktu beberapa menit,” ujar Buccheit.

Baca juga: Lagi Viral, ChatGPT Down, Pengguna Disuguhi Puisi & Pidato Unik