Find Us On Social Media :

IDC Soroti Enterprise Intelligence, Ini 10 Prediksinya di 2023

By Liana Threestayanti, Selasa, 27 Desember 2022 | 20:00 WIB

Kematangan dalam hal enterprise intelligence akan membawa perbedaan penting pada hasil bisnis, menurut International Data Corporation (IDC).

Kematangan dalam hal kecerdasan enterprise atau enterprise intelligence akan membawa perbedaan penting pada hasil bisnis (business outcome), menurut International Data Corporation (IDC).

Hal itu diungkapkan IDC dalam prediksi Future of Intelligence untuk tahun 2023. Hasil riset enterprise intelligence benchmarking IDC menunjukkan, seperempat dari organisasi dengan enterprise intelligence memiliki kemungkinan 2,7 kali lebih besar untuk mengalami pertumbuhan pendapatan yang kuat dan 3,6 kali lebih besar untuk mengakselerasi time to market bagi produk, layanan, pengalaman (pelanggan), dan inisiatif baru lainnya.

IDC juga mengingatkan bahwa untuk meningkatkan performa enterprise intelligence, organisasi akan membutuhkan investasi dan tindakan bersama di berbagai tingkatan, mulai dari platform data (untuk keterbukaan, fleksibilitas, skala, dan konektivitas yang lebih baik), pipeline dan proses (untuk pemrosesan data yang lebih efektif dan konsisten agar data menjadi “insight ready”), sampai dengan tools (untuk membangun dan men-deliver analitik serta insight), proses pengambilan keputusan dan pengambilan tindakan, serta budaya. 

Menurut IDC, organisasi yang berinvestasi pada enterprise intelligence akan lebih agile, digital resilient, agile, inovatif, dan dinamis daripada yang lain. 

“Enterprise intelligence memungkinkan organisasi berkembang dalam semua kondisi ekonomi makro. Prediksi dalam IDC FutureScape ini merinci tren utama yang akan terjadi dalam satu hingga lima tahun ke depan, yang harus diperhatikan oleh para eksekutif saat mereka berupaya meningkatkan kecerdasan perusahaan,” jelas Chandana Gopal, Research Director, Future of Intelligence, IDC

Berikut adalah sepuluh prediksi IDC yang diperkirakan akan menjadi tren pada empat pilar enterprise intelligence: budaya data (data culture), sintesa informasi (information synthesis), penghantaran informasi (information delivery), dan pembelajaran kolektif (collective learning). 

Prediksi 1: Pada 2024, organisasi yang memiliki enterprise intelligence lebih besar akan mengalami reaksi institusional lima kali, menghasilkan keunggulan sebagai first-mover yang gigih dalam memanfaatkan peluang-peluang baru. 

Prediksi 2: Di akhir 2025, para pemimpin C-level perusahaan G2000 yang waspada akan berinvestasi sebesar 40% atau lebih pada enterprise dan market intelligence untuk membantu mereka mengatasi resesi dan melewati badai disrupsi. 

Prediksi 3: Di akhir 2024, 30% perusahaan yang menggunakan teknologi video surveillance juga akan memanfaatkan video analytics untuk mendukung pengambilan keputusan operasional yang membutuhkan lebih banyak pengawasan.

Prediksi 4: Pada 2024, 80% dari perusahaan G2000 akan meningkatkan investasinya di bidang intelligence terkait ancaman/peluang yang ditimbulkan oleh ancaman eksternal, seperti disrupsi supply chain, terhadap operasional lokalnya.

Prediksi 5: 30% dari organisasi G2000 akan gagal mewujudkan target-target enterprise intelligence-nya di 2026 karena mereka belum memusatkan kemampuan tepercaya dalam upaya mereka mengembangkan budaya data. 

Prediksi 6: Pada 2025, real-time intelligence akan dimanfaatkan oleh 90% dari perusahaan G1000 untuk meningkatkan hasil bisnis, seperti pengalaman pelanggan, dengan memanfaatkan teknologi event streaming.