Beberapa tahun terakhir istilah cyber security atau cybersecurity makin sering terdengar alias bisa dibilang kian penting. Menurut Google Trends, penelusuran akan cyber security memiliki tren yang terus meningkat di dunia dalam lima tahun terakhir. Begitu pula di Indonesia, meski puncaknya adalah pada kuartal pertama tahun 2019 lalu. Meski kini menurun, tetapi dibandingkan lima tahun lalu, penelusuran akan cyber security di tanah air trennya tetap meningkat. Namun apa itu cyber security alias keamanan siber ini?
Seperti yang pernah dituliskan di sini; menurut ISO (International Organization for Standardization), tepatnya ISO/IEC 27032; mengutip dari sejumlah sumber; cyber security atau cyberspace security adalah preservasi dari kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi di cyberspace. Adapun cyberspace merujuk pada lingkungan yang kompleks yang merupakan hasil dari interaksi antara orang, peranti lunak, dan layanan-layanan internet melalui penggunaan aneka perangkat teknologi dan berbagai koneksi jaringan; lingkungan yang tidak memiliki wujud.
Sementara, menurut Kaspersky; cyber security adalah suatu praktik melindungi para komputer, server, perangkat mobile, sistem elektronik, jaringan, dan data dari serangan-serangan jahat. Begitu pula Cisco yang mendefinisikan cyber security sebagai praktik melindungi berbagai sistem, jaringan, dan program dari serangan-serangan digital.
Jadi, secara ringkas, cyber security bisa dibilang merupakan tindakan untuk melindungi informasi di dunia maya dari aneka cyber attack alias serangan siber. Secara lebih luas, cyber security adalah tindakan untuk melindungi informasi di dunia maya, tidak hanya dari cyber attack, melainkan juga dari berbagai hal lain yang bisa mengganggunya.
Komputer dan Jaringannya Makin Banyak Digunakan
Sementara, kian pentingnya cyber security karena makin banyaknya penggunaan komputer seperti desktop, laptop, smartphone, server, dan perangkat IoT (internet of things) serta penggunaan jaringan komputer seperti internet dalam kehidupan umat manusia sehari-hari. Penggunaan komputer serta jaringan komputer yang makin banyak membuat tindakan untuk melindunginya, termasuk informasi di dalamnya, dari aneka insiden — cyber security incident — makin penting. Pasalnya, cyber security incident bisa mengganggu kehidupan tersebut.
Makin banyaknya penggunaan komputer serta penggunaan jaringan komputer di dunia misalnya tercermin dari laporan yang dikeluarkan We Are Social dan Hootsuite. Sementara, khusus di Indonesia, makin banyaknya penggunaan komputer serta penggunaan jaringan komputer tercermin dari data BPS (Badan Pusat Statistik).
Menurut We Are Social dan Hootsuite, sampai sekitar kuartal pertama tahun 2022, sekitar 5 miliar penduduk dunia adalah pengguna internet atau sekitar 63% dari populasi dunia adalah pengguna internet. Sebelumnya, pada awal tahun 2018, We Are Social dan Hootsuite menyebutkan sekitar 4,021 miliar penduduk dunia adalah pengguna internet atau sekitar 53% dari populasi dunia adalah pengguna internet. Jadi bisa dibilang, dalam waktu sekitar 4 tahun, jumlah pengguna internet di dunia bertambah hampir 1 miliar.
Sementara, di Indonesia, menurut data BPS, proporsi individu yang menggunakan internet di tanah air pada tahun 2019 adalah sebanyak 47,69% populasi. Sebelumnya, proporsi individu yang menggunakan internet di tanah air yang dimaksud pada tahun 2017 hanya sebanyak 32,34% populasi. Adapun menurut data BPS, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2019 diperkirakan sejumlah 266,9 juta jiwa, sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan sejumlah 261,9 juta jiwa. Dengan kata lain, dalam waktu sekitar 2 tahun, jumlah pengguna internet di Indonesia bertambah sekitar 42,6 juta individu.