Find Us On Social Media :

7 Pekerjaan Ini Tidak Bisa Digantikan oleh Artificial Intelligence

By Liana Threestayanti, Sabtu, 31 Desember 2022 | 22:26 WIB

Kehadiran contoh artificial intelligence juga mengubah sektor ketenagakerjaan. Adakah bidang pekerjaan yang “aman” dari AI?(Ilustrasi Teknologi Artificial Intelligence)

Kehadiran berbagai contoh artificial intelligence di berbagai industri tidak sekadar mentransformasi proses, tapi juga mengubah sektor ketenagakerjaan. Adakah bidang pekerjaan yang “aman” dari AI?

Saat contoh-contoh artificial intelligence mulai bermunculan, tak sedikit orang yang bersikap skeptis terhadap teknologi ini. Salah satu alasannya adalah kekhawatiran bahwa artificial intelligence (AI) akan menggantikan peran pekerja manusia.

Baca juga: Apa Itu Teknologi Artificial Intelligence?

Seorang venture capitalist yang pernah mengembangkan artificial intelligence untuk Microsoft and Google, Kai-Fu Lee, mengatakan bahwa artificial intelligence akan menggantikan 40% dari pekerja di seluruh dunia dalam kurun waktu 15 tahun lagi.  

"Saya percaya [AI] akan mengubah dunia lebih dari apa pun dalam sejarah umat manusia. Lebih dari listrik," ujar Lee dalam acara CBS “60 Minutes” tiga tahun lalu.

Sementara itu, melalui laporan yang berjudul “The Future of Jobs Report 2020”, World Economic Forum memprediksi sebanyak 85 juta pekerjaan akan digantikan oleh mesin berbasis AI pada tahun 2025.

Baca juga: Lagi Viral, Apa Itu ChatGPT dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

Conversational AIyang dikembangkan oleh OpenAI, ChatGPT bisa menjadi contoh yang mudah dipahami tentang kemampuan AI dalam melakukan berbagai pekerjaan, seperti menulis puisi dan esai; menulis, debugging, dan menjelaskan kode program; membuat konten dalam banyak bahasa; menjelaskan aneka topik, dan sebagainya. 

Di sisi lain, organisasi dan perusahaan pada gilirannya mau tak mau harus memanfaatkan AI dan automation karena teknologi ini akan membantu pekerja manusia melakukan tugasnya dengan lebih efektif.

Kekhawatiran tentang AI menggantikan pekerjaan manusia memang beralasan. Namun bukan berarti, kita lantas panik menghadapi situasi ini. Saat ini AI, robot, dan automation lebih banyak dimanfaatkan untuk pekerjaan yang membutuhkan pekerja dalam jumlah banyak, berulang, dan memakan waktu yang lama. 

Lantas bidang-bidang pekerjaan apa yang “aman” dari jamahan AI? Pada dasarnya kemampuan berpikir dan kreativitas adalah kelebihan manusia dari mesin. Oleh karena itu, pekerjaan yang melibatkan pengambilan keputusan yang bersifat kritis, berbasis pengetahuan, dan interpretasi strategis belum akan diambilalih oleh AI atau diotomatisasi, setidaknya dalam waktu dekat ini. 

Pekerjaan yang mengharuskan pekerja membangun hubungan dengan klien, pelanggan, atau pasien juga tidak dapat begitu saja digantikan oleh AI dan automasi. Juga pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Namun dalam beberapa hal, AI dapat membantu pekerja manusia melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. 

Apa saja sih jenis pekerjaan yang belum akan tergantikan oleh AI? Inilah beberapa di antaranya yang kami rangkum dari berbagai sumber.

1.Manajer HR

Pekerjaan-pekerjaan di departemen Human Resouces mungkin bisa diotomatisasi dengan artificial intelligence. Namun  pengelolaan dan pengembangan SDM juga melibatkan tugas-tugas yang membutuhkan sentuhan manusia, misalnya penyelesaian konflik, konsultasi, dan sebagainya.

2. Analis sistem komputer

Analis sistem komputer adalah pekerjaan yang berhubungan dengan komputer yang paling aman dari AI. Faktanya, semakin ekonomi kita bergantung pada otomatisasi, makin banyak pula kebutuhan akan tenaga analis sistem komputer sebagai orang yang dapat menerapkan dan mengelola sistem-sistem otomatis tersebut.

3. Guru

Secanggih apapun perangkat dan alat bantu mengajar yang ada, peran guru manusia masih sangat penting dan tak tergantikan. Bahkan guru disebut sebagai salah satu profesi yang akan terus ada. 

Mengapa? Dikutip dari situs web Aku Pintar, guru tidak tergantikan oleh robot karena tiga alasan: guru dapat berinteraksi secara natural dengan anak didik; guru memahami pertumbuhan manusia; dan guru adalah sumber inspirasi.

4. Hakim dan pengacara

AI dapat membantu para hakim dan pengacara dalam pengolahan data yang cepat dan akurat, serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat repetitif, seperti legal research atau menelaah dokumen. Namun AI tidak dapat menggantikan dalam hal kemampuan berpikir kritis dan berinteraksi dengan klien secara efisien, bernegosiasi, dan mendampingi klien. 

5. Psikolog dan psikiater

Meskipun saat ini sudah ada tool berbasis AI yang memudahkan perawatan dan layanan di bidang kesehatan mental, profesi sebagai psikolog tidak mungkin digantikan oleh kecerdasan buatan.

Profesi-profesi ini memiliki aspek sentuhan manusia yang sangat dibutuhkan oleh pasien. Para pasien ini butuh didengar diberi nasihat untuk memulihkan kesehatan mentalnya. Robot atau sistem komputer tidak akan bisa menyamai manusia dalam hal ini. 

6. Atlet

AI bisa membantu para atlet berlatih. Namun atlet tidak dapat digantikan oleh AI dan robot karena olah raga adalah tentang apa yang bisa dan tidak bisa dicapai oleh manusia melalui kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan fisiknya. 

7. Pekerja di bidang medis

Artificial intelligence semakin memperoleh tempat di bidang kesehatan, khususnya dalam proses diagnosis. Namun algoritma AI tidak dapat menggantikan peran dokter dalam pengambilan keputusan, atau peran para perawat dalam merawat dan berinteraksi dengan pasien.