Find Us On Social Media :

Penyebab Nilai Kapitalisasi Pasar Amazon Anjlok Rp13 Ribu Triliun

By Adam Rizal, Kamis, 5 Januari 2023 | 10:30 WIB

Amazon

Baru-baru ini, pasar teknologi diguncang dengan anjloknya nilai kapitalisasi Apple senilai USD846,34 miliar atau setara Rp13.183 kuadriliun sekaligus menjadi yang pertama dalam sejarah perusahaan.

Berselang berapa lama, Amazon juga mengalami hal serupa nilai kapitalisasinya melorot USD834,06 miliar atau setara Rp13.001 kuadriliun. Sebagai informasi, kapitalisasi pasar diukur dari nilai gabungan dari semua saham perusahaan.

Penyebab saham Amazon anjlok adalah pendapatan perusahaan dalam keadaan sulit, kenaikan suku bunga, perlambatan iklan internet, dan faktor lainnya.

Untungnya, Apple memiliki secercah harapan untuk kembali meningkatkan kapitalisasinya menyusul pulihnya kinerja pabriknya dan permintaan iPhone 14 series yang meningkat di pasar.

Namun, Apple dan perusahaan teknologi lainnya memiliki tantangan bersama yaitu mengantisipasi isu resesi global pada tahun ini yang melemahkan permintaan pasar. Hal itu dikarena para pelanggan menunda membeli barang-barang mahal untuk menghemat uang.

Badai PHK

Amazon (AMZN) disclosed in a filing Wednesday that the median pay for its employees was just $28,446

Saat ini banyak perusahaan teknologi yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untu menekan kerugian perusahaan dan efisiensi pengeluaran. Bahkan, Amazon sudah memastikan akan terus melakukan PHK hingga tahun depan.

CEO Amazon Andy Jassy mengatakan perusahaan akan terus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 2023 sebagai bagian dari kajian perencanaan operasi tahunan perusahaan.

“Amazon mempekerjakan karyawan dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Ini yang membuat kami melakukan PHK,” kata Jassy seperti dikutip CNET.

Amazon akan terus menawarkan paket pesangon sukarela dan akan terus memberlakukan PHK dalam skala besar. Keuntungan seluruh bisnis Amazon masih di bawah ekspektasi walaupun pendapatan Amazon mengalami peningkatan pada kuartal ketiga 2022.

Jassy juga telah menghentikan pengujian di Amazon Scout, inisiatif pengiriman robot ke rumah perusahaan. Ia juga menutup layanan tele-health dan keperawatan Amazon Care, serta Fabric.com sekaligus mengurangi jumlah karyawan di perusahaan sekitar 80 ribu antara April dan September.