Terlepas dari itu, F5 juga menekankan pentingnya organisasi untuk mempekerjakan tim dengan keahlian baru ini atau industri harus menyediakan cara untuk menerapkan aplikasi dan layanan yang kompatibel secara transparan di edge.
Ditambah dengan AI, edge computing dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan menghasilkan data dan wawasan yang lebih akurat, dan satu persatu melayani kebutuhan pelanggan mereka dengan lebih baik. Organisasi keuangan juga dapat didukung oleh AI analytics untuk melindungi pelanggan mereka dari potensi serangan cyber.
Perhatikan Tiga Tantangan
F5 juga memaparkan tiga tantangan saat ini yang dihadapi oleh organisasi saat membangun arsitektur teknologi perusahaan yang kuat. Pertama, pengembangan aplikasi mulai melampaui infrastruktur karena tim ad-hoc membuat aplikasi tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap bisnis.
Kedua, pengguna sekarang sangat mobile. Dengan cara kerja hybrid, pengguna beralih dari tempat kerja tradisional yang memiliki akses tetap dan terpusat ke perangkat seluler dan terdesentralisasi. Pengguna juga dapat menggunakan lebih dari satu perangkat sekaligus dan berada jauh dari server pusat aplikasi.
Dan terakhir, penyerang menjadi lebih mahir dalam mengeksploitasi kekurangan dalam aplikasi. F5 menekankan pentingnya organisasi memiliki tim keamanan yang siaga untuk menangani seluruh siklus hidup (lifecycle) sebuah aplikasi, mulai dari pengembangan ke penerapan hingga pengoperasian yang sedang berlangsung, karena lanskap keamanan terus berubah dan menimbulkan risiko.
Melihat tantangan-tantangan tersebut, F5 mengajak organisasi dan perusahaan, terutama di sektor FSI, untuk mempertimbangkan beberapa hal sehubungan dengan arsitektur teknologinya: apakah arsitektur yang ada memungkinkan perusahaan untuk berkembang dalam ekonomi digital? Apakah perusahaan sudah memperhitungkan ancaman baru terhadap bisnis saat ini dan peluang baru yang sebelumnya tidak ada?