Find Us On Social Media :

YouTube Music Kembali Kenalkan Tampilan Baru Library, Lebih Mudah!

By Adam Rizal, Kamis, 12 Januari 2023 | 11:30 WIB

YouTube Music Premium

Akhirnya YouTube meluncurkan kembali desain baru fitur Library untuk Android dan iOS. Sebelumnya YouTube pernah meluncurkan ulang desain "Library" pada Agustus 2022.YouTube sendiri baru mengubah tampilan Home, Explore, dan Now Playing 

Dengan perubahan fitur Library, YouTube Music langsung menampilkan konten kepada Anda. Perubahan itu juga memudahkan pengguna untuk perpindah dari Library, Dowloads, Uploads, dan Device files.

Fitur Library terbaru itu juga menghadirkan menu yang mengurutkan lagu lebih mudah berdasarkan alfabet A ke Z maupun sebaliknya Z ke A, lalu mengurutkan lagu yang baru saja diputar, serta daftar lagu yang baru ditambahkan seperti dilansir 9to5 Google.

Keuntungan 

 YouTube sukses meraup senilai 6 miliar dolar AS atau Rp89,5 triliun dari industri musik pada periode Juli 2021 hingga Juni 2022.

"Saya sangat bangga dengan kemajuan YouTube dalam mendorong pendapatan kembali ke industri musik," kata kepala musik global YouTube Lyor Cohen seperti dilaporkan Hollywood Reporter.

"Kami tetap fokus untuk menjadi kontributor pendapatan nomor satu untuk industri sambil juga membangun pengalaman musik yang terhubung di semua format musik untuk penggemar dan artis yang memungkinkan penemuan, konsumsi, dan partisipasi," sambungnya.

YouTube juga berusaha mengubah hubungannya dengan artis dan pemegang hak. Pada lalu, YouTube bersama Amazon Music, Apple Music, Pandora, dan Spotify mencapai kesepakatan dengan penerbit musik top untuk secara bertahap meningkatkan tarif royalti menjadi 15,35 persen selama lima tahun ke depan.

Perjanjian tersebut pun membantu menghindari terulangnya pertempuran hukum antara streamer seperti Spotify atau YouTube Music dan pemegang hak musik yang memperebutkan tarif royalti selama 2018 hingga 2022.

Bisnis iklan YouTube juga telah menghasilkan pendapatan sebesar 7,3 miliar dolar AS selama kuartal kedua. Tahun lalu, YouTube mengatakan bahwa pihaknya telah melampaui 50 juta pelanggan YouTube Music termasuk pengguna gratis dan berbayar.

Jumlah Pengguna

Popularitas layanan streaming musik YouTube Music terus memeningkat semenjak kelahirannya pada 2018.

Kini YouTube mengklaim jumlah pelanggan YouTube Music dan Premium menyetuh angka 50 juta pada Agustus lalu, termasuk pengguna pada masa uji coba (trial).

YouTube tidak menyebutkan secara spesifik jumlah pelanggan YouTube Music dan Premium.

Global Head of Music YouTube, Lyor Cohen, mengatakan pencapaian itu adalah tonggak sejarah bagi perusahaan. YouTube Music dan YouTube Premium berkembang dengan pesat di sejumlah negara seperti Korea, India, Jepang, Rusia, serta Brasil.

"Kami juga berinvestasi dalam fitur baru dan manfaat eksklusif untuk anggota kami," kata Cohen seperti dikutip Indian Express.

Jumlah pelanggan itu memang melonjak tajam sejak Desember 2020 lalu. Saat itu YouTube mengumumkan jumlah pelanggan platform music streaming-nya mencapai 30 juta pelanggan.

YouTube sendiri menawarkan paket berlangganan YouTube Music dengan harga termurah Rp49.000 selama satu bulan. Sementara itu paket YouTube Premium yang bisa digunakan untuk mengakses konten YouTube dan YouTube Music bebas iklan, harga paling murah dipatok Rp59.000.

YouTube Music menjadi senjata bagi YouTube untuk bersaing dengan platform music streaming lain, seperti Amazon Music, Apple Musicm dan Spotify.

Susul Spotify

Cohen sesumbar bahwa YouTube Music dan YouTube Premium diterima sangat baik di negara berkembang maupun maju.

Sebagai perbandingan, Spotify mengklaim memiliki 165 juta pelanggan pada kuartal II-2021, atau tiga kali libat lebih dari jumlah pelanggan YouTube Music. Capaian itu diraih Spotify setelah 13 tahun meluncur.

Sementara Apple Music yang diluncurkan tahun 2015, memiiki 78 juta pelanggan pada kuartal I-2021. Amazon Music Unlimited yang diluncurkan tahun 2016, memiliki 63 juta pengguna.

Saat pertama kali diluncurkan, analis dari Morgan Stanley memprediksi YouTube Music hanya akan memiliki 25 juta pelanggan hingga 2022. Prediksi itu muncul setelah melihat riwayat Google yang gagal dengan layanan musik alir sebelumya, yakni Google Play dan YouTube Red.