Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap penyalahgunaan data pribadi di internet sudah lebih tinggi dari rata-rata global.
Berdasarkan report We Are Social dan Hotsuite pada Oktober 2022, sebanyak 34,4 persen pengguna internet Indonesia mengaku khawatir mengenai hal tersebut.
“Kesadaran personal yang sudah baik harus diimbangi dengan kombinasi terbaik dari kebijakan keamanan, pertahanan teknis, dan edukasi untuk mengurangi risiko phising. Pelatihan security awareness amat penting untuk membuat orang semakin berhati-hati dalam setiap langkah di internet karena masifnya dampak serangan social engineering,” tambah Restia.
Dilansir dari blog Niagahoster, yang terpenting adalah selalu memeriksa dengan seksama pengirim pesan yang didapat melalui channel manapun.
Pencegahan terhadap dampak buruk phising juga bisa dilakukan dengan tidak sembarangan mengeklik tautan yang diterima.
Sangat penting pula untuk terus mengikuti perkembangan berita kejahatan siber yang terjadi dengan membacanya di media massa atau sumber lain yang terpercaya. Seperti misalnya berita kebocoran data yang sering terjadi beberapa waktu terakhir ini.