Find Us On Social Media :

Mengenal GPT, Teknologi di Balik ChatGPT dan Generative AI lainnya

By Wisnu Nugroho, Selasa, 31 Januari 2023 | 07:15 WIB

Apa itu GPT, teknologi di balik ChatGPT?

Saat ini, Anda pasti sudah mendengar soal ChatGPT. Chatbot ini memang fenomenal karena dapat menjawab pertanyaan dari berbagai topik, termasuk dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Implementasinya pun beragam, mulai dari membuat artikel, membantu coding, sampai disalahgunakan membuat malware.

Akan tetapi, tahukah Anda mengapa chatbot ini dinamakan ChatGPT? Dan apa sebenarnya GPT itu? Berikut penjelasannya. 

Apa itu GPT?

GPT adalah singkatan dari Generative Pre-trained Transformer, sebuah language model yang dikembangkan perusahaan bernama OpenAI. Fungsi dari language model ini adalah memproses sekaligus memproduksi kalimat yang biasa digunakan manusia.

Agar lebih mudah, bayangkan saat Anda bermain tebak kata dengan teman. Teman Anda mengucapkan sebuah kalimat (contohnya Pada Hari Minggu, saya biasanya…), dan Anda harus menebak kata-kata untuk melengkapinya (..bangun pagi dan berolahraga). Nah, tugas menebak kata itulah yang dilakukan oleh GPT. 

Baca Juga: Apa itu ChatGPT dan bagaimana menggunakannya?

Bagaimana GPT punya kemampuan menebak kata tersebut? Caranya adalah dengan belajar dan berlatih. Tercermin dari namanya (pre-trained), GPT telah belajar dan berlatih dengan menganalisis jutaan kata dan kalimat. GPT-3 (atau generasi ketiga GPT) kabarnya belajar teks berukuran 45 terabytes yang diambil dari internet. Data sebesar itu setara dengan satu juta buku.

Dari data sebesar itu, sistem GPT akan mempelajari pola dan keterkaitan antara teks dan kalimat, sehingga bisa memahami konteks dari kalimat tersebut. Tentu saja, jawaban GPT tergantung data yang ia pelajari. Seperti contoh di atas, GPT akan menjawab “bangun pagi dan olahraga” jika data yang ia pelajari berkata seperti itu.

Jawaban berbeda bisa jadi akan dikemukakan jika dataset yang digunakan berbeda (seperti mayoritas menyebut “Pada hari Minggu, saya biasanya bangun siang”). Jadi, jawaban GPT tergantung data yang ia pelajari.

Setelah belajar dan berlatih seperti itu, kemampuan GPT pun menjadi lengkap. Ia tidak cuma paham kalimat dan konteksnya, namun memiliki kemampuan untuk membuat kalimat yang baru berdasarkan pengetahuan yang ia miliki. Itulah makna Generative di nama GPT: kemampuan membuat (generate) konten berdasarkan konten yang sudah ada.

Mengapa GPT Istimewa

Jika menilik ke belakang, GPT bukanlah language model pertama yang mencoba memahami kata dan kalimat. Akan tetapi, language model yang digunakan biasanya adalah RNN (Recurrent Neural Network) yang kurang optimal dalam memahami kalimat yang panjang.