Kemampuan ChatGPT dalam menjawab pertanyaan semakin impresif. Contohnya, kini ChatGPT memiliki kemampuan untuk menjawab soal matematika.
Akan tetapi, pembicaraan soal pemanfaatan ChatGPT masih berkutat pada pemanfaatan personal. Padahal, ChatGPT sebenarnya juga bisa digunakan untuk keperluan bisnis dan perusahaan. Apalagi, OpenAI sebagai pemilik ChatGPT menyediakan API untuk pihak ketiga, sehingga perusahaan yang berminat sebenarnya bisa memanfaatkan ChatGPT.
Bagaimana sebenarnya posisi ChatGPT di lingkungan bisnis?
Secara fungsi dasar, ChatGPT adalah aplikasi chatbot yang memiliki kemampuan menjawab pertanyaan dalam berbagai topik. Kemampuan ChatGPT ini diperoleh dari proses pembelajaran yang melibatkan 45 terabyte data berupa teks atau setara dengan jutaan buku. Jawaban yang diberikan pun terasa natural, sehingga mirip dengan percakapan normal manusia.
Dengan kemampuan seperti itu, ChatGPT pun dapat digunakan di berbagai area, termasuk di bisnis. Bahkan jika digunakan dengan tepat, ChatGPT akan meningkatkan efisiensi sekaligus membuka peluang bisnis baru.
Berikut adalah contoh implementasi ChatGPT di berbagai aspek bisnis.
1. Customer Services
Area utama pemanfaatan ChatGPT tentu saja customer services. Sebelum kehadiran ChatGPT, sudah banyak perusahaan yang telah memanfaatkan chatbot untuk melayani pelanggan. Chatbot ini digunakan untuk membantu petugas customer service, terutama dalam menjawab pertanyaan standar atau frequently asked questions. Ketika chatbot menemui pertanyaan yang tidak bisa dijawab, baru pertanyaan tersebut diserahkan ke petugas customer service.
Masalahnya, chatbot yang ada selama ini relatif memiliki kemampuan terbatas dalam memahami variasi pertanyaan. Alhasil, masih banyak pertanyaan yang harus dilempar ke petugas customer service.
Di sinilah keunggulan ChatGPT menjadi relevan. Dengan kemampuan istimewanya, ChatGPT bisa menjawab pertanyaan yang lebih luas cakupannya. Alhasil, petugas customer service pun akan semakin jarang turun tangan menangani pelanggan.
Perlu dicatat, ChatGPT bisa diintegrasikan ke web atau mobile apps perusahaan. Artinya, pelanggan seperti memiliki customer service 24/7 yang selalu siap membantu.
2. Sales dan Marketing