Find Us On Social Media :

Pendiri ChatGPT Ungkap Dampak Baik dan Buruk Artificial Intelligence

By Adam Rizal, Kamis, 2 Februari 2023 | 09:00 WIB

Ilustrasi Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan)

Tak bisa dipungkiri chatbot artificial intelligence (AI) ChatGPT menjadi pembicaraan topik terhangat di dunia IT awal tahun ini.

ChatGPT mampu melakukan banyak hal mulai mengerjakan soal ujian, menulis surat hingga membuat coding. Tak heran, banyak pihak memprediksi ChatGPT mampu menggantikan peran mesin pencari Google dalam beberapa tahun ke depan.

Pendiri ChatGPT Sam Altman mengungkapkan manfaat dan risiko implementasi artificial intelligence bagi kehidupan manusia.

"Saya dapat membayangkan bagaimana kita memiliki sebuah sistem yang dapat memberikan informasi luar biasa dan menyelesaikan kebuntuan serta meningkatkan semua aspek kehidupan sehingga membuat kehidupan kita jauh lebih mudah dan baik," katanya.

"Artificial intelligence memberikan manfaat yang luar biasa karena mampu melakukan banyak hal," ujarnya.

Tentunya, di balik segudang manfaat artificial intelligence ada sisi negatif yang dapat disalahgunakan manusia seperti menyebarkan hoax, membuat malware, hingga membuat email untuk phishing (mencuri data).

"Saya lebih khawatir tentang kasus penyalahgunaan artificial intelligence yang tidak disengaja dalam jangka pendek," katanya.

Altman mengatakan OpenAI akan bereksperimen dengan teknologi watermarking dan teknik lain untuk melabeli konten yang dihasilkan oleh ChatGPT.

Namun, ia memperingatkan sekolah dan pembuat kebijakan nasional agar tidak bergantung pada alat ini.

Butuh Regulasi

Trend cyber security 2023 diprediksi akan membuat Artificial Intelligence menjadi pedang bermata dua

Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan menjadi penentu inovasi dan perkembangan teknologi di masa depan, mengingat saat ini perusahaan teknologi raksasa hingga negara fokus mengembangkan artificial intelligence yang lebih canggih untuk berbagai kepentingan.