Riset: Hanya 7% Organisasi di ASEAN yang Fokus Bangun Fondasi Data dan AI yang Tepat untuk Bisnisnya

By Rafki Fachrizal, Selasa, 14 Februari 2023 | 14:15 WIB
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI).

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI).

Setiap perusahaan/organisasi yang sukses saat ini diketahui telah menerapkan transformasi digital dengan menghadirkan data dan AI (Artificial Intelligence) sebagai intinya.

Fakta itu ditemukan dari hasil riset terbaru perusahaan penyedia layanan infrastruktur TI asal Amerika Serikat, Kyndryl, yang bertajuk “5 Wawasan untuk Membantu Organisasi Membangun AI Terukur”.

Dalam hasil riset itu, juga terungkap bahwa organisasi di ASEAN melihat beberapa tantangan umum yang telah mengganggu efektivitas implementasi solusi data dan AI.

Riset Kyndryl menemukan bahwa 48% partisipan riset kerap kali menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan solusi AI dengan sistem yang ada, 38% saat mengumpulkan data dari berbagai sumber internal, dan 34% kesulitan dengan kualitas data.

Riset terbaru Kyndryl dilakukan perusahaan bekerja sama dengan firma riset teknologi dan konsultasi, Ecosystm.

Hasil riset tersebut berasal dari masukan lima ratus pemimpin C-Level di seluruh ASEAN, yang bertujuan untuk mengatasi tantangan data dan AI yang dihadapi oleh organisasi di ASEAN, dan memberikan rekomendasi bagi mereka untuk membangun strategi terukur yang memberikan dampak nyata pada bisnis.

“Inisiatif data dan AI di seluruh organisasi di ASEAN melonjak saat mereka berupaya mendorong pertumbuhan, transformasi, dan agenda keberlanjutan. Pemimpin TI dan bisnis melihat potensi dalam memanfaatkan Data dan AI untuk membuka wawasan real-time dan memberikan ketangkasan yang diperlukan untuk berhasil di pasar yang kompetitif dan bergejolak saat ini,” kata Sean Lee, Managing Director, Kyndryl Indonesia.

Berdasarkan hasil riset, ada beberapa wawasan penting untuk memandu organisasi saat mereka membangun AI yang terukur.

Pertama, akses data menjadi rintangan utama. Riset tersebut mengungkapkan bahwa tingkat kematangan adopsi data dan AI di seluruh ASEAN bervariasi, dan hanya 7% partisipan riset yang fokus untuk membangun fondasi data dan AI yang tepat.

Wawasan sebenarnya hanya dapat diperoleh dari kumpulan data yang konsisten dan lengkap yang tidak memiliki celah data.

Membangun kumpulan data tersebut memerlukan kondisi utama seperti fokus pada data yang bersih dan tepercaya, strategi interoperabilitas data, dan pembuatan data sintetik untuk menjembatani kesenjangan data.

Kedua, organisasi butuh kreativitas data. Organisasi yang mengutamakan data memperoleh nilai lebih dari investasi data dan AI mereka di seluruh organisasi, dan organisasi di ASEAN mengakui hal itu.

Selama dua tahun ke depan dari 2023 hingga 2024, 77% peserta akan meningkatkan penggunaan solusi AI dan data untuk pengalaman pelanggan lebih baik, 75% untuk sumber daya manusia, dan 72% untuk pemasaran.