Saat ini chatbot ChatGPT sukses menjadi primadona IT awal tahun ini karena menawarkan pengalaman baru kepada pengguna dan mampu menguasai multi bahasa sehingga memudahkan komunikasi dengan pengguna.
Sebagai salah satu kecerdasan buatan terkemuka di dunia, ChatGPT kini memiliki kemampuan yang semakin maju dalam memahami bahasa-bahasa dunia termasuk Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Mandarin, Arab, dan bahasa lainnya.
ChatGPT menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) yang didukung oleh teknik machine learning dan deep learning untuk mempelajari dan menguasai multi bahasa.
Proses pembelajaran ChatGPT dimulai dengan mengumpulkan sebanyak mungkin data teks dalam berbagai bahasa. Kemudian data teks itu diolah dan dijadikan sebagai input untuk model pembelajaran mesin.
"Model pembelajaran ini akan belajar untuk memahami aturan tata bahasa dan pola kalimat dalam setiap bahasa yang dipelajari," kata OpenAI.
Tak hanya itu, ChatGPT juga menggunakan teknik transfer learning yaitu suatu teknik yang memungkinkan model untuk memindahkan pengetahuan yang telah diperoleh dari satu bahasa ke bahasa lain.
ChatGPT menggunakan model yang telah dilatih sebelumnya pada bahasa-bahasa yang berbeda untuk mempercepat proses pembelajaran pada bahasa-bahasa baru. Hal itu ChatGPT dapat mempelajari dan menguasai multi bahasa secara efektif dan akurat.
"Kami akan terus memperbarui data dan teknologi terbaru untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan bahasa yang dimilikinya," lanjutnya.
Menguasai Bahasa Indonesia
Perusahaan Pembuat ChatGPT, OpenAI, Merilis Tools AI Classifier.
Dalam percobaan terbaru, ChatGPT telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam memahami dan membalas teks dalam bahasa Indonesia.
Hal ini membuka peluang baru bagi pengguna di Indonesia untuk dapat memanfaatkan ChatGPT dalam berbagai keperluan, termasuk untuk membantu dalam belajar bahasa Inggris.